Intisari-online.com - Diperkirakan Rusia saat ini memiliki sekitar 6.000 senjata nuklir dengan daya rusak yang sangat besar.
Pada 24 September, perusahaan intelijen Israel ImageSat International (ISI) mengatakan telah mendeteksi pembom strategis TU-160 dan TU-95 di pangkalan udara Olenya, Rusia.
ISI menambahkan bahwa kedua pesawat itu mampu membawa senjata nuklir.
Baru-baru ini, setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengeluarkan sejumlah pernyataan yang menyiratkan bahwa negara itu siap menggunakan senjata nuklir untuk melindungi integritas teritorialnya.
Beberapa tokoh pro-Rusia menyarankan agar Moskow menggunakan senjata nuklir untuk melindungi integritas teritorialnya.
senjata atau senjata nuklir hasil rendah dalam konflik Rusia-Ukraina.
Hal ini menimbulkan kekhawatiran di banyak negara Barat bahwa Rusia akan menggunakan senjata menakutkan ini dalam perang di Ukraina, menurut RT.
Megutip The Jerusalem Post menurut informasi dari statistik Asosiasi Ilmuwan Amerika (FAS) bahwa pada 2022 Rusia memiliki 5.977 senjata nuklir.
Di mana, 1.588 adalah jumlah hulu ledak nuklir yang dikerahkan, yaitu, rudal ini dipasang di pangkalan rudal, di pesawat pengebom atau di kapal selam.
Sedangkan sisanya berstatus cadangan atau "pensiun".
Menurut FAS, jumlah senjata nuklir di Rusia telah menurun secara signifikan dari 40.000 pada tahun 1980.
Dari tahun 2000 hingga sekarang, ukuran senjata nuklir Rusia cenderung menurun lebih jauh, dari 10.000 (statistik retrograde) roket sekarang lebih dari setengah.
Source | : | RT |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR