Tak Langsung Membantah, Ini Jawaban Prabowo Mengenai Rumor Duet dengan Jokowi Sebagai Wakil Presiden

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Prabowo Subianto
Prabowo Subianto

Intisari-online.com - Rumor mengenai Jokowi menjadi Cawapres berduet dengan Prabowo memang telah berhembus sejak lama.

Meski demikian, Baik Jokowi Maupun Prabowo belum ada yang menampik soal rumor tersebut.

Namun justru kritikan berdatangan, karena wacana tersebut disebut-sebut bisamengakali aturan yang berlaku saat ini.

Prabowo pun memberikan tanggapan mengenai rumor dirinya akan berduet dengan Jokowi sebagai Capres dan Cawapres.

Menurut Prabowo ia memberi pernyataan mengeani kelompok relawan yang menggugat Undang-Undang Pemilihan Umum supaya ia bisa maju sebagai Capres bersama dengan Jokowi.

Prabowo mengaku akan mengikuti perkembangan terkait dengan itu, meski selama ini ia berkoordinasi dengan Jokowi.

"Saya akan mengikuti perkembangan, tentunya Anda tahu bahwa saya ini selalu berkoordinasi dengan Pak Jokowi," katanya.

"Kita katakanlah pemimpin harus sadar bahwa persatuan dengan kekompakan Indonesia akan kuat dan berhasil," tambahnya.

Ketua umum partai Gerindra itu mengaku dirinya memiliki chemistry dengan Jokowi, meski keduanya pernah menjadi rival 2014 dan 2019.

Ia mengatakan, terus membicarakan upaya terbaik untuk bangsa Indonesia dengan Jokowi.

"Anda tahu kan chemistry saya dengan Pak Jokowi, kita akan bicarakan terus yang terbaik untuk bangsa, yang terbaik untuk negara kita pikirkan," katanya.

Saat menghadiri upacara Kesaktian Pancasila, pada Sabtu (1/9/22), Prabowo tampak berbincang cukup lama dengan Jokowi.

Namun ia enggan mengungkapkan pembicaraannya dengan Jokowi, saat ditanya oleh wartawan.

"Kenapa si mau tau saja," katanya sambil tertawa.

Aturan tentang syarat pencalonan presiden dan wakil presiden tertuang dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang pemilihan umum.

Jika Prabowo-Jokowi maju sebagai Capres dan Cawapres tahun 2024 nanti.

Penggugat merupakan Sekretariat Bersama (Sekber) Prabowo-Jokowi 2024-2029.

Ketua Koordinator Sekretariat Prabowo-Jokowi 2024-2029 Ghea Giasty Italiane mengakui, pihaknya mendorong pencalonan Presiden Jokowi sebagai Cawapres dan Prabowo sebagai Capres.

Ususlan ini diklaim sebagai upaya untuk menghilangkan polarisasi yang telah berlangsung sejak 2014.

"Sudah saatnya masyarakat bersatu, tidak akan pecah belah lagi," katanya.

Sementara Jokowi pada September lalu, mengatakan soal wacana tersebut, justru menanyakan sebaliknya.

"Sejak awal saya sampaikan, bahwa ini yang menyampaikan bukan saya lho ya. Urusan tiga periode sudah saya jawab," katanyakepada wartawan di Istana Merdeka, Jumat (16/9/2022).

"Itu itu sudah dijawab muncul lagi yang namanya perpanjangan juga sudah saya jawab," ujar Jokowi.

"Ini muncul lagi (wacana) jadi wapres itu dari siapa? Kalau dari saya, akan saya terangkan. Kalau enggak dari saya, saya enggak mau nerangin. Itu aja terima kasih," ungkapJokowi.

Baca Juga: Asmujiono: Sosok Prajurit Kopassus 'Cebol' yang Gapai Puncak Everest

Artikel Terkait