Intisari-Online.com -Presiden Rusia Vladimir Putin memberi sinyal perang dengan Ukraina segera berakhir.
Vladimir Putin mengatakan pihaknya melakukan apa saja untuk mengakhiri perang Ukraina secepat mungkin.
Pernyataan tersebut disampaikan Putin saat berbincang dengan Perdana Menteri India Narendra Modi dalam pertemuan tingkat tinggi di Samarkand, Uzbekistan.
“Saya tahu bahwa era hari ini bukanlah era perang, dan saya telah berbicara dengan Anda di telepon tentang ini,” kata Modi kepada Putin, sebagaimana dilansir Sky News, Jumat (16/9/2022).
Saat Modi menyampaikan itu, Putin terlihat mengerucutkan bibirnya, meliriknya, dan kemudian menunduk sebelum menyentuh rambut di belakang kepalanya.
Putin lalu mengatakan kepada Modi bahwa dia mengerti Presiden India itu memiliki kekhawatiran tentang Ukraina.
Namun, ucap Putin, Moskwa melakukan semua yang bisa dilakukan untuk mengakhiri konflik.
Sementara itu,Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky tidak merasa perang Rusia-Ukraina segera berakhir.
Ia juga mengatakan, terlalu dini untuk bilang bahwa gelombang perang berubah meskipun pasukannya mencatatkan kemajuan cepat secara teritorial bulan ini.
Zelensky dalam wawancara dengan Reuters lebih lanjut berujar, hasil perang dengan Rusia yang sekarang memasuki bulan ketujuh bergantung pada pengiriman cepat senjata asing ke Ukraina.
Wawancara pada Jumat (16/9/2022) ini berlangsung di kantor presiden di distrik pemerintah yang dijaga ketat, yang sekarang seperti benteng bagi Zelensky serta para penasihatnya.
Karung-karung pasir ditumpuk di jendela-jendela labirin gedung, koridor-koridor remang-remang.
Sirene serangan udara--digunakan untuk memperingatkan bahaya rudal yang masuk--terdengar di Kyiv sesaat sebelum wawancara.
Zelensky memuji serangan balik cepat Ukraina, tetapi menepis sugesti bahwa perang memasuki semacam permainan akhir.
"Masih terlalu dini untuk berbicara tentang mengakhiri perang ini," katanya.
Dia lalu membandingkan situasi di timur laut Kharkiv yang baru dibebaskan, seperti Bucha yaitu kota dekat Kyiv lokasi pasukan Rusia dituduh melakukan banyak kejahatan perang saat fase pertama perang.
Moskwa membantah tuduhan itu. "Hingga hari ini, ada 450 orang tewas, terkubur (di wilayah Kharkiv timur laut). Tetapi ada yang lain, penguburan terpisah dari banyak orang. Orang-orang yang disiksa. Seluruh keluarga di wilayah tertentu," kata Zelensky.
Saat ditanya apakah ada bukti kejahatan perang, dia menjawab, "Semua ini ada di sana ... Ada beberapa bukti, dan penilaian sedang dilakukan, (oleh) Ukraina dan internasional, dan ini sangat penting bagi kami, bagi dunia untuk mengenali ini.
Kremlin belum menanggapi permintaan komentar atas tuduhan baru Zelensky.
(*)