Intisari-online.com - Berlin menunjukkan tanda-tanda menyimpang dari sekutunya, terutama Amerika Serikat, dalam hal dukungan militer untuk Ukraina, surat kabar Jerman Die Welt melaporkan pada (15/9).
Laporan itu mengatakan bahwa masalah ini mempengaruhi hubungan antara kedua negara.
Amerika Serikat semakin tidak senang bahwa Jerman telah mengambil pendekatan yang terlalu hati-hati dalam memberikan Ukraina senjata untuk melawan Rusia, surat kabar Jerman melaporkan.
Baru-baru ini, Duta Besar AS untuk Jerman, Amy Gutmann, mengatakan kepada radio ZDF Jerman bahwa dia ingin Berlin "memainkan peran kepemimpinan yang lebih besar".
Amy mengakui dukungan Jerman untuk Ukraina, tetapi berharap sekutu "mendukung lebih kuat".
Berbicara kepada surat kabar Jerman Die Welt pada (5/9), seorang pejabat AS mengatakan.
"Sejauh ini, Jerman memiliki dukungan untuk Ukraina, tetapi kami ingin Berlin bertindak lebih cepat."
Penundaan dan "kegagalan" Jerman membuat AS mempertanyakan apakah sekutu ingin Ukraina "menang" atau sekadar membantu Kiev "tidak kalah".
Surat kabar Jerman Bild juga mengutip sebuah sumber yang mengatakan bahwa AS dikatakan telah mengirim catatan ke Berlin.
Di mana Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan Washington "menyambut" jika Jerman dapat memberikan Ukraina dengan tank tempur utama.
Seorang juru bicara Kedutaan Besar AS di Berlin kemudian membantah informasi yang diterbitkan oleh surat kabar Jerman Bild.
"Kami tidak menekan Jerman untuk menyediakan tank," kata seorang pejabat AS, menambahkan bahwa kami berharap Jerman berbuat lebih banyak untuk membantu Ukraina.
Awal pekan ini, Menteri Pertahanan Jerman Christine Lambrecht mengatakan bahwa belum ada negara yang memasok Ukraina dengan tank buatan Barat dan Jerman tidak akan menjadi yang pertama melakukannya.
Di bawah tekanan dari AS, Jerman pada (15/9) mengumumkan paket dukungan militer baru untuk Ukraina.
Termasuk dua sistem roket MARS II dengan 200 peluru kendali GMLRS dan 50 pengangkut personel lapis baja Dingo.
Menurut media Ukraina, Jerman telah berulang kali menolak untuk memberikan Kiev kendaraan lapis baja Dingo, sementara hanya mendukung Ukraina dengan tiga peluncur rudal MARS II.
Jerman telah berjanji untuk memasok Ukraina dengan rudal pertahanan udara jarak menengah IRIS-T SLM tetapi sejauh ini belum dikirimkan.
Dingo adalah kendaraan lapis baja mobile buatan Jerman yang dapat membawa 4 ton kargo atau hingga 8 tentara.
Kendaraan lapis baja ini tahan terhadap ledakan ranjau, peluru senapan dan pecahan cangkang serta memiliki kompartemen tertutup untuk mencegah gas beracun.
Angkatan Darat Jerman saat ini memiliki sekitar 500 kendaraan lapis baja jenis ini.