Intisari-online.com - Organisasi investigasi Bellingcat menemukan bahwa mata-mata dari Dinas Intelijen Militer Rusia menyamar sebagai perancang perhiasan untuk mendekati karyawan NATO.
Organisasi jurnalisme investigasi Bellingcat dan sejumlah media lainnya mengkonfirmasi.
Bahwa mereka telah menemukan seorang wanita bernama Maria Adela Kuhfeldt Rivera sebenarnya adalah seorang karyawan dari Badan Intelijen Militer Rusia (GRU).
Dengan nama Rivera, orang ini mengaku memiliki ayah Jerman, ibu Peru, lahir di kota Callao, Peru.
Dia sering berpindah-pindah antara Roma, Malta, Paris dan tinggal lama di Naples (Italia), tempat Komando NATO Kantor pusat berlokasi sejak 2013.
Di sana, Rivera membuka toko perhiasan dan menjadi sekretaris organisasi Lions Club di Naples dan dari sana memiliki akses ke banyak karyawan NATO dan kontak mereka.
Ia bahkan sempat menjalin hubungan asmara dengan seorang pegawai NATO, meski tidak dalam waktu yang lama.
Tim investigasi menemukan bahwa Rivera telah menggunakan beberapa paspor Rusia untuk bepergian dan memiliki nomor seri paspor yang mirip dengan banyak tersangka agen GRU lainnya.
Termasuk seorang karyawan GRU yang diduga terlibat keracunan ayah dan anak mantan agen ganda Rusia Sergei Skripal di Salisbury, Inggris pada tahun 2018.
Tim investigasi juga menemukan bahwa Rivera membeli tiket pesawat dari Napoli ke Moskow pada 15 September 2018.
Sehari setelah Bellingcat menerbitkan artikel tentang dua orang yang menjadi tersangka peracunan Skripal dan putranya.
Menurut tim investigasi, tampaknya pimpinan Rivera memutuskan untuk mengirimnya pulang karena takut identitasnya terungkap.
Dari tahun 2018 hingga sekarang, Rivera sepertinya tidak meninggalkan Rusia.
Dua bulan setelah kepergiannya yang tiba-tiba dari Naples, Rivera memposting di Facebook dalam bahasa Italia bahwa dia baru-baru ini menjalani kemoterapi, tampaknya untuk menjelaskan kepergian dan kebisuannya.
Menurut tim investigasi, apa yang tidak biasa dari kasus Rivera adalah bahwa dia bepergian menggunakan paspor Rusia sementara mata-mata sering berusaha menyembunyikan hubungannya dengan Rusia.
Penyelidik percaya bahwa alasannya adalah karena Rivera tidak diberikan kewarganegaraan oleh Peru.
Namun, setelah itu, GRU tetap mempertahankan identitas orang bernama Kuhfeldt Rivera itu rupanya karena Rivera telah menjalin hubungan berharga yang tak ingin GRU kehilangannya.
Bellingcat mengatakan telah memverifikasi identitas asli Rivera sebagai wanita Rusia berdasarkan informasi dan gambar yang dikumpulkan dari berbagai database dan sumber terbuka.
Wanita itu tidak menanggapi permintaan Guardian untuk berkomentar.