Intisari-Online.com - Praktik pergundikan atau memiliki selir sudah terjadi di peradaban Yunani kuno dan Romawi.
Di Tiongkok kuno, pergundikan adalah praktik kompleks.
Di peradaban tersebut para selir diberi peringkat sesuai dengan tingkat kaisar dengan mereka.
Praktik pergundikan juga terjadi di Kesultanan Mughal yang merupakan kerajaan Islam di India abad ke-16 hingga abad ke-19.
Meski bukan kerajaan Islam pertama di India, kerajaan ini memberikan pengaruh yang besar terhadap perkembangan Islam di tanah Hindu tersebut.
Kesultanan Mughal atau Kerajaan Mogul di india didirikan oleh Zahiruddin Babur, cucu Timur Lenk, yang berasal dari keturunan Genghis Khan dari Mongol.
Sementara khalifah yang membawa Daulah Mughal ke puncak kejayaan adalah Jalaluddin Akbar, yang memerintah antara 1556-1605 M.
Namun, memasuki abad ke-19, Kesultanan Mughal mulai runtuh karena para raja penerusnya tidak sanggup memertahankan kebesaran para pendahulunya.
Satu hal yang tak terlepaskan dari kehidupan Kesultanan Mughal yakni keberadaan harem atau para gundik kerajaan.
Istilah harem berasal dari bahasa Arab haram yang berarti tempat terlarang.
Di dalam Kesultanan Mughal, jumlah banyaknya harem ditentukan oleh sejumlah faktor seperti pernikahan dan perang.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR