Dalam sebuah adegan yang disebut ‘Yingtai Bersumpah di Matchmaker’ di Opera Sichuan pada pencinta kupu-kupu.
Dalam opera tersebut, Zhu Yingtai dengan keras memarahi mak comblang dengan kata-kata menangis yang tajam, yang menunjukkan karakternya yang kuat dan kebenciannya terhadap sistem feodal.
Adegan tersebut dihapus, karena kebiasaan mengumpat pada mak comblang tidak lagi ada di banyak tempat, terutama di kota-kota.
Sementara, di pedesaan, mak comblang masih memainkan peran penting dalam pernikahan, yang membuat wanita terus bersumpah pada mereka dalam ritual tangisan pernikahan.
Namun, dikatakan bahwa mak comblang tidak pernah takut dimarahi, yang berarti mereka tidak akan pernah menyingkirkan nasib buruk, karena karakter China untuk mak comblang adalah homonim untuk nasib buruk.
Temukan sisi inspiratif Indonesia dengan mengungkap kembali kejeniusan Nusantara melalui topik histori, biografi dan tradisi yang hadir setiap bulannya melalui majalah Intisari. Cara berlangganan via https://bit.ly/MajalahIntisari
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR