Intisari-Online.com - Salah satu tersangka kasus pembunuhan berencana Brigadir J,Bripka RR, akhirnya membuka mulutnya.
Kini,Bripka RR tidak lagi mengikuti skenario yang dirancang oleh mantan atasannya,Ferdy Sambo.
BahkanBripka RR pun tidak lagi menutupi apa yang sebenarnya terjadi dalamkasus pembunuhan berencana Brigadir J.
Kepada para penyidik,Bripka RR menjelaskan secara rinci tentang rencana pembunuhan terhadap Brigadir J.
Dilansir dari kompas.com pada Kamis (15/9/2022), begini sederet pengakuan Bripka RR yang disampaikan oleh kuasa hukumnya,Erman Umar.
Pertama,Bripka RR rupanya adalah orang pertama yang diminta Ferdy Sambo untuk menembak Brigadir J.
"Sambo bertanya, ‘Kamu berani nembak? Nembak Yosua?’," tiru Erman.
"Dia (Bripka RR) bilang, ‘Saya enggak berani, Pak, saya enggak kuat mental saya, Pak, enggak berani, Pak’."
Mendengar jawabanBripka RR, Ferdy Sambo pun memanggil Bharada E dan memintanya menembak Brigadir J.
Meski tidak menembak Brigadir J,Bripka RR melihat detik-detik Brigadir J dieksekusi.
Katanya, Bharada E adalah orang yang menembak Brigadir J. TapiBripka RR mengaku tidak melihat apakah Ferdy Sambo juga ikut menembak.
Alasannya karena dia sempatberbalik arah ke pintu keluar setelah mendapat panggilanhandy talkie (HT) dari ajudan Sambo lainnya, yakni Brigadir Romer.
Akan tetapi Bripka RR melihat Ferdy Sambo menembak dinding dan tangga.
Ketiga, sama seperti kepada Bharada E, Bripka RR juga dijanjikan sejumlah uang oleh Ferdy Sambo.
Kata Ferdy Sambo, uang tersebut merupakan ucapan terima kasih karena Bripka RR telah menjaga istrinya, Putri Candrawathi.
Akan tetapi kini uang tersebut sudah diambil lagi oleh Ferdy Sambo.
Soal nominal Erman, tidak menjelaskan berapa banyak jumlahnya.
Lalu apa alasan kini Bripka RR mau membuka suaranya?
Rupanya, kata Erman,Bripka RR sempat takut kepada Ferdy Sambo.
Akan tetapi setelahBripka RR bertemu dengan keluarganya,Bripka RR mau berbalik arah dan membongkar kedok jenderal bintang dua Polri itu.