Intisari-Online.com -Presiden Joko Widodo (Jokowi) dilaporkan sedang mempertimbangkan untukmembeli minyak mentah Rusia.
Ada beberapa alasan mengapaPresiden Joko Widodo (Jokowi) mempertimbangkan untukmembeli minyak mentah Rusia.
Salah satunya karena Rusia tengah menawarkandiskon besar-besaran.
Tentu harga minyak mentah Rusia jauh lebih murah daripada harga minyak mentah di internasional saat ini.
Selain itu, Presiden Jokowi mengatakan mencari sumber energi untuk kebutuhan rakyatnya adalah kewajiban bagi pemerintah.
Sebelum Presiden Jokowi mengatakan hal itu, pada Maret 2022,Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, juga pernah menyampaikan rencana Pertamina untukmembeli minyak mentah dari Rusia.
Alasannya sama, yaitu karena harganya yanglebih murah dari pasar internasional.
KataNicke, nantinya minyak mentah dari Rusia itu akan diolah diKilang Balongan.
Soal sanksi karena perang Rusia dan Ukraina, Nicke menyampaikan bahwa Indonesia bebasbekerja sama dengan negara mana pun, termasuk Rusia.
Hanya saja itu tidak bisa dilakukan jika adasanksi yang diatur Dewan Keamanan PBB.
Sejalan dengan Nicke,juru bicaraKementerian Luar Negeri RI,Teuku Faizasyah, menegaskan Indonesia memang bebas untuk bekerja sama dengan negara manapun terkait bidang ekonomi atau lainnya.
Sebab Indonesia baru akan mematuhi larangan atau sanksi internasional apabila itu telah diatur oleh Dewan Keamanan PBB.
"Indonesia tidak pernah mengikuti ajakan sanksi yang diberlakukan unilateral oleh pihak tertentu," kata Faizasyah pada 31 Maret 2022 silam.
Memang seberapa besar produksi minyak mentah Rusia?
Dilansir dari kompas.com pada Selasa (13/9/2022), produksi minyak mentah Rusia merupakan terbesar ke-3 di dunia.
Rusia hanya kalah dari Amerika Serikat (AS) dan Arab Saudi.
Menurut data dariBP Statistical Review 2021, produksi minyak Rusia mencapai10,67 juta barel per hari (bph) pada tahun 2020.
Masih di tahun yang sama, kontribusi produksi minyak Rusia mencapai 12,1% daritotal produksi minyak dunia.
Meski begitu, tidak banyak negara yang menjadi konsumen minyak Rusia.
Dan menurutAdministrasi Informasi Energi (EIA) AS, Amerika Serikat (AS) merupakan salah satu negara yang mengimpor minyak dari Rusia.
Pada 2021, AS mengimporrata-rata lebih dari 20,4 juta barel minyak mentah.
Setidaknya, ada 48 negara yangmengimpor minyak mentah Rusia pada 2019 seperti dilansir dariAl Jazeera.
Di antaranya Belarus, Kuba, Curacao, Kazakhstan, dan Latvia yang hampir mengimpor lebih dari 99% minyak mentah mereka dari Rusia.
Sementara ada juga China, Jerman, Australia, Prancis, Inggris, Spanyol, hingga Kanada.
Untuk negara Asia, ada India, Jepang, Malaysia, Singapura, Thailand, Korea Selatan, Myanmar, hingga Uni Emirat Arab.