Listyo menemukan adanya upaya untuk membuat skenario yang dirancang untuk disampaikan orang-orang yang punya pengaruh.
Sejumlah penyidik dibuat ketakutan, dengan pengaruh besar Ferdy Sambo.
Karena siapa saja yang mencoba membongkar kasus itu, akan berhadapan langsung dengan Ferdy Sambo.
"Penyidik pun sempat takut saat itu. Karena ada bahasa-bahasa bahwa mereka semua akan berhadapan dengan yang bersangkutan (Ferdy Sambo)," katanya.
Dalam keterangan lain oleh pengamat kepolisian, Bambang Rukminto, dikutip dari KompasTV, Rabu (7/9).
Pengaruh Ferdy Sambo juga mengakar sampai ke daerah-daerah.
"Hanya problemnya, Ferdy Sambo bukan serta merta menjadi Kadiv Propam, dia mempunyai proses panjang dan pengaruh yang mengakar ke daerah-daerah," katanya.
Sebagai seorang Kadiv Propam, dia bisa merekomendasikan seseorang masuk sekolah atau pendidikan, memiliki karier, atau menjabat jabatan yang basah.
"Itu menjadi tarik ulur Ferdy Sambo, dengan jaringannya, kalau ini dijadikan momentum bersih-bersih internal, mereka harus dievaluasi ulang," katanya.
Menurut Bambang, mereka yang dimaksud di sini adalah semua jaringan Ferdy Sambo.
Pengeruh kuat Ferdy Sambo membuat kasus ini mengalami kesulitan pada awal penyelidikannya, karena pengaruh kuat dirinya.
Mengutip Kompas TV, penyidik awalnya ketakutan karena mereka diancam akan berhadapan dengan Ferdy Sambo jika menyelidiki kasus ini.
Hingga akhirnya, proses mulai berjalan lancar, setelah itu ada 25 orang termasuk FS dinonaktifkan diganti dengan pejabat baru.
Alhasil, kejanggalan masalah mulai terungkap, ini menjadi awal Richard Eliezer mau membuka fakta sebenarnya di balik penembakan tersebut.
Source | : | tribunnews,KompasTV |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR