Intisari-Online.com - Seolah sedikit demi sedikit kasus pembunuhan Brigadir J bakal terungkap, namun belakangan justru tampak sebaliknya.
Kematian Brigadir J yang hampir dua bulan berlalu masih saja belum terungkap secara terang benderang.
Salah satu yang terbaru adalah kembali munculnya isu pelecehan seksual usai diungkit Komnas HAM dalam rekomendasinya kepada Kepolisian.
Dengan kembali diperbincangkannya isu pelecehan, sejumlah skenario lainnya pun kembali mencuat, termasuk soal perselingkuhan di antara suami-istri tersangka kasus ini.
Seperti diketahui, isu perselingkuhan mewarnai kasus pembunuhan Brigadir J sejak awal kasus ini terungkap.
Baik Irjen Ferdy Sambo maupun Putri Candrawathi sempat disebut-sebut melakukan perselingkuhan.
Isu perselingkuhan itu pun memunculkan beragam skenario motif pembunuhan Brigadir J.
Untuk diketahui, Komnas HAM baru-baru ini merilis rekomendasi terkait kasus pembunuhan brigadir J.
Dalam laporan tersebut, Komnas HAM diketahui merekomendasikan agar Kepolisian kembali mengusut dugaan pelecehan terhadap Putri Candtawathi.
Komnas HAM menyimpulkan, ada dugaan kuat kekerasan seksual yang dilakukan Brigadir J kepada Putri Candrawathi, istri Irjen Ferdy Sambo.
"Pada tanggal yang sama (7 Juli) terdapat dugaan kekerasan seksual yang dilakukan oleh Brigadir J terhadap Saudari PC di mana Saudara FS pada saat yang sama (saat terjadi kekerasan seksual) tidak berada di Magelang," kata Komisioner Komnas HAM Bidang Penyelidikan Choirul Anam.
Kemudian, kekerasan seksual itu disebut menjadi pemicu bagi salah seorang tersangka pembunuhan, yaitu Kuat Maruf (KM) mengancam Brigadir J. Menurut Anam, Kuat Maruf mengancam Brigadir J sebagai upaya membantu Putri.
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR