Intisari-Online.com - Meski jumlah kasus virus corona sudah menurun, tapi pandemi virus corona (Covid-19) masih terjadi di seluruh dunia. Termasuk di Indonesia.
PerKamis (1/9/2022) pukul 12.00 WIB,Satgas Penanganan Covid-19 melaporkan ada4.094 kasus virus corona di Indonesia yang baru.
Jumlah itu menjadikan kasus virus corona di Indonesia menjadi6.362.902 kasus.
Hingga saat ini,kasus virus corona di Indonesia yang aktifada44.434 kasus.
Sementara di kasus virus corona di dunia perJumat (2/9/2022) pagi menjadi608.451.163 kasus.
Amerika Serikat (AS) masih menjadi negara dengan jumlahkasus virus corona terbanyak di dunia dengan96.401.447 kasus.
Lalu disusul oleh India dengan44.440.267 kasus dan Perancis 34.547.847 kasus.
Akan tetapi negara yang melaporkan kasus baru terbanyak di dunia saat ini adalah Jepang.
Menurutdata real time Worldometers, ada167.340 kasus Covid-19 baru di Jepang.
Kemudian ada Korea Selatan dengan81.499 kasus dan Rusia dengan 49.761 kasus.
Di sisi lain, salah satu kota di China, negara tempat virus corona pertama kali ditemukan, dilaporkan memberlakukan lockdown.
Dilansir dari kompas.com pada Jumat (2/9/2022), Chendu, sebuahkota Metropolitan di China, mulaimemberlakukan lockdown padaKamis (1/9/2022) pukul 18.00 waktu setempat.
Alasannya karena ada peningkatan kasus Covid-19 di Chengdu.
Selain lockdown, ada beberapa hal lain yang dilakukan pemerintah China.
Misalnya melakukan pengujian massal di kota itu mulai 1-4 September 2022.
Orang-orang juga diminta bekerja dari rumah. Kecuali mereka yang bekerja di bidan esensial.
Memang ada berapa banyak kasus Covid-19 di Chengdu?
Mengutip dari laporanChannel News Asia, pemerintah kotaChengdu melaporkan 157 kasus pada hari Rabu (31/8/2022).
Selama tujuh hari terakhir, sudah ada606 kasus positif di sana.
China memang sudah beberapa kali melakukan lockdown. Namun lockdown kali ini langsung memicu kepanikan warga Chengdu.
Tidak heran mereka berbondong-bondong menimbun barang. Mulai dari sayuran, daging, ayam hidup, dan bahkan kondom.