Kisah Hurrem Sultan yang Melegenda: Budak yang Dianggap Penyihir Lantaran Bisa Jadi Kekasih Kesayangan Suleiman I Sekaligus Wanita Berbahaya Ottoman

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah

Editor

Mereka membawanya sebagai budak ke pusat utama perdagangan budak di kota Krimea, Kaffa.
Mereka membawanya sebagai budak ke pusat utama perdagangan budak di kota Krimea, Kaffa.

Intisari-Online.com -Hurrem Sultan pertaman kali muncul di Istana Topkapi sebagai budak.

Tetapi dia menjadi salah satu wanita paling berpengaruh dari Kekaisaran Ottoman dalam waktu yang sangat singkat.

Nama Hurrem diberikan kepadanya oleh Sultan Suleiman I yang berarti 'yang bahagia.'

Dari 1520-1566, Kekaisaran Ottoman diperintah oleh Suleiman I yang megklaim dirnya sebagai Sultan terbesar dalam sejarah.

Kehidupan Suleiman mengalami perubahan radikal pada 1520.

Pada bulan September tahun itu, ayahnya meninggal secara tidak sengaja, dan dengan kematian itu membuat kehidupan Suleiman menjadi serius.

Tidak dapat santai-santai lagi, Suleiman dipanggil ke ibu kota untuk memerintah kekaisaran.

Pada saat yang sama, dia bertemu dengan wanita yang akan mengubah hidupnya selamanya.

Hurrem lahir sebagai Alexandra Lisowska di kota Rohatyń, 68 km tenggara Lwow di Mahkota Kerajaan Polandia (sekarang di Ukraina Barat).

Pada 1520-an Tatar Krimea menangkapnya selama salah satu penggerebekan mereka di wilayah ini.

Mereka membawanya sebagai budak ke pusat utama perdagangan budak di kota Krimea, Kaffa.

Kemudian dia dipindahkan ke Konstantinopel dan dipilih untuk menjadi harem.

Pengaruh Hurrem pada Suleiman terjadi langsung.

Hanya butuh beberapa bulan sejak hari dirinya bertemu dengan Sultan Suleiman untuk kemudian menjadi pendamping terpenting di antara harem-harem lainnya.

Karena kecantikan dan kecerdasannya, dia dengan cepat menarik perhatian Sultan.

Pada saat yang sama, dia menimbulkan kecemburuan dan beberapa kali telah menghadapi percobaan pembunuhan.

Dianggap sebagai penyihir

Hurrem Sultan, Budak yang Jadi 'Mawar Kebahagiaan' Suleiman I Sekaligus Wanita Berbahaya Ottoman
Hurrem Sultan, Budak yang Jadi 'Mawar Kebahagiaan' Suleiman I Sekaligus Wanita Berbahaya Ottoman

Hubungan dekatHurrem dan Suleiman menjadi yang pertama dalam sejarah dinasti bahwa sultan bisa hanya berfokus pada satu wanita.

Pengaruh Hurrem atas Sultan segera menjadi legenda.

Karena pendidikannya yang sangat baik, Hurrem juga menjadi penasihat Suleiman tentang masalah-masalah negara.

Dia juga menjaga hubungan damai antara Kekaisaran Ottoman dan negara Polandia dengan aliansi Polandia-Ottoman.

Menurut sejarawan Krimea, dia juga turun tangan untuk mengendalikan penyerangan budak Tatar Krimea.

Terlepas dari berbagai aspek positifnya, bagi penasihat Suleiman lainnya, posisi Hurrem terlalu tinggi untuk seorang wanita.

Surat dari Hurrem kepada Sigismond Auguste memuji dia setelah dia naik takhta Polandia (1549)
Surat dari Hurrem kepada Sigismond Auguste memuji dia setelah dia naik takhta Polandia (1549)

Mereka mulai percaya bahwa dia pasti penyihir yang memantrai Sultan dan mulai menyebarkan desas-desus tersebut.

Ketika Suleiman mendengar desas-desus itu, dia menghukum semua orang yang mengulangi kisah-kisah negatif tentangwanita yang dicintainya.

Baca Juga: Praktik Pergundikan di Berbagai Budaya: Raja Kasunan Surakarta Punya 45 Gundik hingga Raja Kashyapa dari Sri Lanka yang 'Menguasai' 500 Wanitanya

(*)

Artikel Terkait