Praktik Pergundikan di Berbagai Budaya: Raja Kasunan Surakarta Punya 45 Gundik hingga Raja Kashyapa dari Sri Lanka yang 'Menguasai' 500 Wanitanya

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah

Penulis

(Ilustrasi) Gundik atau Selir
(Ilustrasi) Gundik atau Selir

Intisari-Online.com-Istilahharemberasal dari bahasa Arabharam yang berarti tempat terlarang.

Kata itu pertama kali muncul di Timur Tengah, di mana harem terdiri dari sultan, ibu, saudara perempuan, istri, anak, dan selir.

Sistem harem serupa yang berada di Asia Tenggara bernama zenana.

Zenana, yang artinya 'berkaitan dengan wanita' merupakan bagiandari rumah tanggakhusus wanita dalam keluarga Hindu atau Muslim di Asia Selatan.

Selama Kekaisaran Ottoman,wanita-wanita di haremdididik secara khusus untuk tampil di depan umum sebagai istri raja.

Harem kekaisaran sultan Ottoman juga disebut "seraglio" di Barat.

(Ilustrasi) Penguasa dan gundik atau selirnya
(Ilustrasi) Penguasa dan gundik atau selirnya

Ada beberapa wanita harem Ottoman yang memiliki peran politik yang sangat penting dalam sejarah kekaisaran juga.

Oleh karenanya, Kekaisaran Ottoman bisa dikatakan diperintah dari harem.

Contohnya yakni kasusHurrem Sultan. Dia adalah istri Sultan Suleiman Agung dan ibu dari Selim Kedua.

Kini, dia dianggap sebagai wanita paling kuat dalam sejarah Ottoman.

Raja Kasunan Surakarta Punya 45 Gundik

Raja Kasunan Surakarta yang memerintah tahun 1893-1939 itu konon memiliki 40 sampai 45 orang selir.

Sejumlah literatur menyebutkan, Sinuhun Pakubuwono X mampu mengatur waktu ketika berhubungan intim dengan para selirnya itu.

Ternyata, rahasia keperkasan ala raja Jawa di atas ranjang salah satunya pada "ramuan khusus".

Ramuan itu yang digunakan para raja Jawa untuk menggauli para selirnya yang sampai puluhan orang tersebut.

Ramuan itu merupakan minuman yang harus diminum secara rutin setiap hari.

Ramuan itu campuran dari 40 butir merica, 40 lembar daun sirih, dan 40 bawang lanang yang dihaluskan bersama menggunakan layah dari batu.

Usai dihaluskan, lalu direbus dan disaring.

Selanjutnya air hasil penyaringan itu diembunkan semalaman.

Pagi harinya air itu diminum. Begitu terus setiap hari.

Selain ramuan, para raja Jawa juga memegang ilmu Asmaragama sebagai pedoman dalam bercinta.

Penguasa dan Gundik atau Selirnya dalam Kebudayaan Lain

(Ilustrasi)  Raja Kashyapa dari Sigirya di Sri Lanka memiliki 500 perempuan di haremnya
(Ilustrasi) Raja Kashyapa dari Sigirya di Sri Lanka memiliki 500 perempuan di haremnya

Pada masa Mesir Kuno, firaun juga meminta banyak pelayan gadis yang cantik-cantik kepadagubernur provinsi.

Montezuma Kedua, penguasa Aztec dari Meksiko, memiliki 4000 selir.

Dalam masyarakat Aztec, setiap anggota bangsawan harus memiliki selir sebanyak yang dia mampu.

Raja Kashyapa dari Sigirya di Sri Lanka memiliki 500 wanita di haremnya.

Pada saat itu, merupakan suatu kehormatan besar untuk menjadi bagian dari harem raja.

Sebuah institusi yang mirip dengan harem juga ada di Periode Edo dalam sejarah Jepang di antara Ooku.

Sementara itu di China, pada 1421, Kaisar Yonglepunya 2.800 selir.

Keberadaan harem dengan banyak perempuan merupakan salah satu cara bagi penguasa menunjukkankekayaan dan kekuasaannya.

Baca Juga:Ditembakkannya Pistol Hadiah dari Suaminya pada Gundik Suaminya Sendiri, Inilah Kisah Elisabeth Marie dari Austria, Akhir Hidupnya Sungguh Tragis Bahkan Dikuburkan Tanpa Nama

(*)

Artikel Terkait