Hal itu disebabkan untuk mengelola petualangan seks mereka yang konstan dengan ribuan wanita atau selir.
Kaisar Sui Yang To memiliki, satu ratu utama, dua wakil ratu, enam permaisuri, 72 nyonya, dan 3.000 gadis istana.
3. Rumah bordil dan prostitusi di Tiongkok kuno
Rumah bordil di Tiongkok kuno benar-benar legal dan terdaftar secara resmi sebagai bisnis pembayar pajak.
Pada abad ke-14, baik pelacur maupun klien adalah anggota masyarakat yang dihormati dan tidak ada stigma sosial di sekitarnya.
Pelacur laki-laki dan perempuan dapat melakukan bisnis mereka dengan bebas.
Para bangsawan bahkan punya tempat tidur mereka sendiri yang dibuat khusus untuk saudara laki-laki.
Shan-Yin, salah satu putri Dinasti Sung memiliki tempat tidur pribadinya di sebuah rumah bordil.
Kamar tersebut punya kapasitas untuk menampung hingga tiga puluh pria untuk menyenangkannya.
(*)
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR