Michael Phelps si Manusia Air, Atlet dengan Medali Emas Terbanyak di Olimpiade

Intisari-Online.com -Julukan Si Manusia Air rasanya pantas disematkan kepada Michael Phelps. Bagaimana tidak, dari cabang ini—tepatnya renang—laki-laki 31 tahun ini mendulang puluhan prestasi. Dari kejuaraan nasional hingga internasional. Dan baru-baru ini, Phelps berhasil mendapatkan medali emas ke-19 di Olimpiade Rio 2016. Itu artinya, ia adalah atlet dengan medali emas terbanyak di ajang empat tahunan itu.

Secara kesuluruhan, laki-laki yang juga dijuluki “flying fish” itu menyumbangkan 23 medali untuk Amerika Serikat dalam lima Olimpiade. 19 di antaranya adalah medali emas. Phelps mendapatkan emas ke-19-nya setelah memimpin tim Amerika Serikat di gaya bebas estafet putra 4x100m.

Kita tahu, Phelps telah menjadi bagian dari tim renang Amerika Serikat sejak 2004 dan sangat ingin membalas kekalahannya pada di London, 2012 lalu.

Pada lomba gaya estafet kemarin, Phelps menjadi perenang AS kedua, meneruskan perjuangan Caeleb Dressel yang berada di belakang perenang Prancis. Dan Phelps membuat perubahan, ia menyalip perenang Prancis kedua dengan waktu 47,12. Upaya Phelps ini kemudian memudahkan dua perenang AS selanjutnya, Ryan Held dan Nathan Adrian, untuk memimpin perlombaan dan mempersembahkan emas untuk negaranya.

Emas ini menjadi medali ke-23 Phelps selama mengikuti Olimpiade: 19 emas, dua perak, dan dua perunggu.

Ada yang tidak biasa ketika Phelps turun di nomor ini, yaitu totol-totol merah kehitaman di punggungnya. Benar, itu adalah “bekam” yang belakangan menjadi sangat populer di kalangan para perenang dan atlet yang bertanding di Rio 2016.

Bekam, digunakan untuk membantu aliran darah di daerah nyeri. Teknik-teknik bekam yang digunakan juga sangat sederhana, yakni menggunakan cangkir yang dipanaskan; dan Phelps mengaku sangat menikmati terapi itu. Phelps bahkan mengunggah video pendek ketika dirinya melakukan teknik yang ia sebut dengan “Rule Yourself” itu.

Phelps sempat menyatakan pensiun dari dunia renang pada 2012, tapi kembali lagi pada 2014. Semuanya demi Rio 2016.(Daily Mail)