Intisari-Online.com – Weton Jawa dan primbon Jawa tidak bisa dipisahkan dari masyarakat Jawa, begini cara menghitung weton Jawa.
Menghitung Weton Jawa dapat dipergunakan untuk mengetahui neptu weton Jawa dan watak masing-masing.
Setelah penghitungan yang menghasilkan neptu weton Jawa, maka ini yang kemudian dijadikan dasar untuk perhitungan lain dalam primbon Jawa.
Seperti meramalkan jodoh yang cocok dengan hitungan neptu pasangan, lalu apakah di kemudian hari pasangan dalam berumah tangga kelak tidak mengalami masalah.
Weton Jawa merupakan gabungan dari hari dalam kalender Masehi dan pasaran dalam penanggalan Jawa.
Terdapat tujuh hari dalam kalender Masehi, yaitu Minggu, Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, dan Sabtu.
Dan terdapat lima pasaran dalam penanggalan Jawa, yaitu, Pahing, Pon, Wage, Kliwon, Legi.
Dari gabungan keduanya, maka didapatkan 35 weton yang memiliki ramalan watak yang berbeda-beda.
Nah, masing-masing hari dan pasaran itu memiliki nilai neptu yang berbeda pula, yang bisa dilihat dari tabel berikut ini.
Jumlah neptu weton Jawa dari penggabungan nilai hari dan pasaran inilah yang nantikan dijadikan dasar untuk penghitungan, mulai dari mengenali watak seseorang atau jodoh yang cocok untuknya kelak.
Banyak cara untuk mengetahui watak seseorang dari penghitungan neptu weton Jawa, salah satunya dengan membagi jumlah nilai neptu dengan angka pembagi 9.
Sisa dari penghitungan itulah yang digunakan sebagai acuan.
Bila dari penghitungan jumlah neptu tidak mencapai angka 9, maka jumlah tersebut dianggap tidak ada sisanya.
Tetapi, jika hasil perhitungan tidak memiliki sisa atau pas, maka dianggap bersisa 9.
Berikut ini watak berdasarkan neptu weton yang dibagi 9, menurut Kitab Primbon Jawa Betaljemur Adammakna:
Jika perhitungan sisa 1:
Memiliki watak Dangu Watu, yang berarti orangnya akan mendapatkan kebahagiaan dan kesejahteraan hingga tua.
Jika perhitungan sisa 2:
Memiliki watak Jagur Macan, yang artinya banyak orang yang tidak menyukainya sehingga kalau tidak hati-hati akan celaka.
Jika perhitungan sisa 3:
Memiliki watak Gigis Bumi, yang berarti memiliki wibawa dan kekuasaan.
Jika perhitungan sisa 4:
Memiliki watak Keterangan Srengenge, yang berarti akan menderita kemiskinan dan banyak halangan.
Jika perhitungan sisa 5:
Memiliki watak Nohan Rembulan, yang berarti akan selalu dinaungi keberuntungan.
Jika perhitungan sisa 6:
Memiliki watak Wogan Uler, yang berarti akan hidup miskin jika malas.
Jika perhitungan sisa 7:
Memiliki watak Talus Banyu, yang berarti memiliki kemampuan dan adaptasi tinggi sehingga dalam karier akan sukses.
Jika perhitungan sisa 8:
Memiliki watak Wurung Geni, yang artinya akan mendapatkan halangan dan rintangan hidup.
Jika perhitungan sisa 9:
Memiliki watak Dadi Kayu, yang berarti dinaungi keberuntungan dan kemuliaan.
Contoh untuk perhitungan weton Jawa di atas, misalnya Dian Asmara lahir pada Sabtu Pon, maka nilai neptunya adalah 9 + 7= 16.
Hasil penjumlahan tersebut kemudian dibagi dengan angka 9, hasilnya bersisa 7
Menurut perhitungan Primbon Jawa di atas, maka Dian Asmara memiliki watak Talus Banyu, yang berarti memiliki kemampuan dan adaptasi tinggi sehingga dalam karier akan sukses.
Anda boleh saja tidak percaya dengan ramalan di atas, tetapi anggap saja ini sebagai tambahan pengetahuan atas warisan budaya leluhur bangsa kita.
Temukan sisi inspiratif Indonesia dengan mengungkap kembali kejeniusan Nusantara melalui topik histori, biografi dan tradisi yang hadir setiap bulannya melalui majalah Intisari. Cara berlangganan via https://bit.ly/MajalahIntisari