Menghitung Weton Jawa; Rumus yang Berbeda dengan Pembagi 7 Menghitung Neptu Weton Jawa untuk Ketahui Watak Seseorang

K. Tatik Wardayati

Penulis

Menghitung weton Jawa, berdasarkan neptu weton Jawa dengan pembagi 7

Intisari-Online.comMenghitung weton Jawa sering dilakukan oleh masyarakat Jawa untuk mengetahui watak atau kepribadian seseorang, terutama bayi baru lahir.

Weton Jawa berasal dari bahasa Jawa, wetu yang artinya lahir.

Weton merupakan gabungan hari dalam kalender Masehi dengan pasaran dalam kalender Jawa.

Terdapat tujuh hari dalam kalender Masehi, yaitu Minggu, Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, dan Sabtu, sementara terdapat lima pasaran dalam kalender Jawa, yaitu Pahing, Pon, Wage, Kliwon, dan Legi.

Lalu, untuk mengetahui watak seseorang, maka harus diketahui terlebih dahulu nilai neptu dari weton lahirnya.

Nilai neptu weton dihitung berdasarkan nilai neptu hari ditambah nilai neptu pasaran.

Perhitungan watak yang dikenal berdasarkan penjumlahan hari dan pasaran dengan pembagi 7.

Tetapi perhitungan yang berikut ini memiliki 7 kategori yang berbeda.

Khusus untuk menghitung weton Jawa yang kategori ini, berikut adalah nilai neptu dari hari dan pasaran untuk pembagi 7.

Hari:

Minggu, nilainya = 3

Senin, nilainya = 4

Selasa, nilainya = 5

Rabu, nilainya = 6

Kamis, nilainya = 7

Jumat, nilainya = 1

Sabtu, nilainya = 2

Pasaran:

Kliwon, nilainya = 1

Legi, nilainya = 2

Pahing, nilainya = 3

Pon, nilainya = 4

Wage, nilainya = 5

Cara menghitungnya, dengan menjumlahkan hari dan pasaran, lalu dibagi 7, dan sisa pembagian yang digunakan sebagai patokan.

Jika jumlahnya tidak dapat dibagi karena lebih kecil dari 7, maka hasil penjumlahan itu dianggap sebagai sisanya.

Dan bila tidak bersisa atau pas dibagi 7, maka dianggap memiliki sisa 7.

Hasil sisa perhitungan tadi, kemudian cocokkan dengan watak berikut seperti dikutip dari Kitab Primbon Jawa Betaljemur Adammakna, yaitu:

Segara Wasesa (jika perhitungan sisa 1):

Mereka memiliki watak suka berbuat kebajikan dan dalam kehidupannya dikaruniai banyak rezeki.

Tunggak Semi (jika perhitungan sisa 2):

Mereka memiliki watak pandai mengatur keuangna dan akan selalu memiliki rezeki yang berkecukupan.

Satriya Wibawa (jika perhitungan sisa 3):

Mereka memiliki watak selalu mendapatkan keberuntungan.

Sumur Sinaba (jika perhitungan sisa 4):

Orangnya dapat menjadi pengayom sehingga bisa jadi tempat berkeluh kesah.

Bumi Kapetak (jika perhitungan sisa 5):

Orangnya tekun dan pekerja keras sehingga cocok jadi petani.

Satriya Wirang (jika perhitungan sisa 6):

Orangnya tahan susah dan selalu mendapatkan halangan.

Lebu Katiup Angin (jika perhitungan sisa 7):

Orangnya selalu merasa kekurangna dan selalu mengalami perpindahan tempat tinggal hingga menemukan tempat yang cocok.

Misalnya, Adi Sukma lahir pada Rabu Wage, maka nilai neptunya adalah 6+5 = 11.

Hasil penjumlahan 11 bila dibagi 7, maka memiliki sisa 4.

Dari perhitungan di atas maka Adi Sukma memiliki watak termasuk dalam Sumur Sinaba, yaitu dapat menjadi pengayom sehingga bisa menjadi tempat berkeluh kesah.

Anda boleh saja tidak percaya dengan ramalan di atas, tetapi anggap saja sebagai tambahan pengetahuan untuk melestarikan warisan budaya leluhur bangsa kita.

Baca Juga: Arti Weton Jawa; Watak Bayi Baru Lahir Berdasarkan Weton Pasaran Lahir, Termasuk Hewan Peliharaan yang Cocok Menurut Perhitungan Primbon Jawa

Baca Juga: Weton Jawa Jodoh; Hitung Weton Jodoh Berdasarkan Nilai Neptu Menurut Perhitungan Primbon Jawa, Perlihatkan Masa Depan Rumah Tangga dengan Pasangan Pilihan

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari

Artikel Terkait