"Alasannya karena perang Ukraina terus berlarut-larut," ucap Dr Yuri Felshtinsky.
Dr Felshtinsky, penulis 'Blowing up Ukraine: The Return of Russian Terror and the Threat of World War III', mengatakan bahwa, jika Putin memutuskan untuk meluncurkan serangan nuklir terbatas, ia kemungkinan akan menggunakan Belarusia sebagai tameng.
Alasannya untuk menjauhkan Rusia dari kemungkinan kejatuhan apalagi keruntuhan.
Setelah runtuhnya Uni Soviet, Minsk menyerahkan senjata nuklirnya ke Rusia.
Belarusia kemudian menandatangani perjanjian non-proliferasi pada tahun 1993, dan semua senjata nuklir dihapus dari negara itu pada tahun 1996.
Tetapi Dr Felshtinsky mengatakan satu-satunya dukungan Putin di Ukraina adalah dari gudang senjata nuklir.
“Dan Putin tahu ini," terang Dr Felshtinsky.
Dr Felshtinsky kemudian menjelaskan, “Beberapa waktu lalu, Belarusia menarik diri dari status non-nuklirnya, dan Lukashenko membuat beberapa pernyataan bahwa mereka akan meminta pemerintah Rusia untuk mengembalikan senjata nuklir ke Belarus.”
“Kita mungkin melihat serangan nuklir terhadap Ukraina bukan dari Rusia. Melainkan dari Belarusia."
"Dan tidak hanya Ukraina, Lithuania dan Polandia juga bisa jadi korbannya."
Ada beberapa alasan mengapa Belarusia mau melakukannya.
Dalam transkrip yang diterbitkan Kremlin tentang pertemuan antara Lukashenko dan Putin di Rusia awal tahun ini, Lukashenko dilaporkan meminta dukungan nuklir kepada Vladimir Putin.
Tujuannya untuk menghadapi latihan NATO di negara tetangga Polandia dan Lithuania.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR