Intisari-Online.com - Sejak perang Rusia dan Ukraina dimulai pada 24 Februari 2022 lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin sudah berkali-kali mengancam akan menggunakan senjata nuklir.
Namun ketika perang Rusia dan Ukraina sudah berlangsung lebih dari 7 bulan lamanya, belum ada tanda-tanda senjata nuklir akan digunakan.
Meski begitu, negara lain tidak boleh puas dulu.
Sebab, ada kemungkinan apabila Presiden Rusia Vladimir Putin meluncurkan serangan nuklir terhadap Ukraina.
Kapan dan mengapa?
Dilansir dari express.co.uk pada Selasa (9/8/2022), prediksi itu muncul saat perang di Ukraina memasuki hari ke-167.
Meski begitu sangat sedikit kemajuan yang dibuat oleh pasukan Rusia selama 30 hari terakhir.
Melihat hal ini pun, ada laporan yang menunjukkan bahwa orang-orang Putin mati-matian menggunakan pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia.
Tujuannya sebagai perisai.
Inilah yang emicu kekhawatiran akan bencana nuklir jika situs tersebut rusak dalam konflik.
Perlu Anda tahu, pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia dibangun pada era Uni Soviet dan merupakan reaktor nuklir terbesar di Eropa.
Keenam reaktor air bertekanannya (setidaknya dua di antaranya saat ini beroperasi) penting bagi Kyiv.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR