Intisari-Online.com -Saat perang Rusia Ukraina masih berlanjut, Amerika Serikat (AS) telah mengizinkan pengiriman bantuan militer terbesarnya ke Ukraina.
Senin (8/8/2022), Pentagon mengumumkan bahwa mereka memberi paket amunisi, senjata, dan peralatan senilai 1 miliar dollar AS.
Paket tersebut secara khusus mencakup amunisi untuk sistem roket artileri, amunisi untuk sistem rudal permukaan-ke-udara, bahan peledak, kendaraan medis lapis baja dan pasokan medis, menurut siaran pers dari Penjabat Sekretaris Pers Pentagon Todd Breasseale, dilansir AP.
“Untuk memenuhi persyaratan medan perang Ukraina yang berkembang, AS akan terus bekerja dengan Sekutu dan mitranya untuk memberi Ukraina kemampuan utama,” tulis Breasseale.
Namun, ada senjata di mana AS enggan untuk mengirimnya ke Ukraina.
AS tampaknya enggan untuk memasok lebih lanjut beberapa peluncur roket HIMARS ke Ukraina.
Hal itu dapat dilihat dari pernyataan terbaru dari Wakil Menteri Pertahanan Colin Kahl.
Ia mengatakan bahwa fokus AS sekarang adalah menyediakan amunisi untuk sistem yang dikirim sebelumnya.
“Kami mengirim 16 sistem HIMARS, yang sebenarnya cukup banyak,” kata Kahl selama briefing pada hari Senin, ketika ditanya apakah Pentagon telah mencapai batas perangkat keras militer yang dapat dikirimkan ke Kyiv, melansir Russian Today, Selasa (9/8/2022).
Dia mencatat bahwa Inggris juga telah memberi Ukraina tiga unit HIMARS (Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi).
Jerman juga telah berjanji untuk mengirim tiga unit lagi, untuk digunakan dalam konflik Kyiv dengan Moskow.
“Jadi penilaian kami sebenarnya adalah bahwa Ukraina melakukannya dengan cukup baik dalam hal jumlah sistem [HIMARS]. Dan hal yang sama berlaku di bagian depan howitzer M777 di mana kami benar-benar menyediakan sejumlah besar sistem,” kata wakil menteri tersebut.
“Saat ini prioritasnya adalah memastikan bahwa Ukraina memiliki amunisi untuk menjaga mereka dalam pertarungan,” tambah Kahl.
Amunisi untuk peluncur HIMARS adalah bagian inti dari paket bantuan militer terbaru senilai $1 miliar untuk Ukraina, yang diumumkan AS pada Senin.
Ada laporan yang saling bertentangan tentang jumlah peluncur HIMARS yang saat ini digunakan di Ukraina.
Moskow mengklaim bahwa pasukannya telah menghancurkan enam dari mereka, sementara Kyiv dan Washington mengklaim bahwa semua sistem yang dipasok tetap utuh.