Dalam kebudayaan China, 'Kota Terlarang' adalah tempat para selir dan wilayah pribadi kaisar, tidak ada pria lain yang diizinkan untuk berlama-lama di sana.
Pejabat, personel militer, dan bahkan kerabat laki-laki kaisar diharuskan meninggalkan Istana Dalam pada malam hari.
Satu-satunya pria yang diizinkan untuk tinggal di sana adalah para kasim yang sudah dikebiri.
Budak yang dikebiri atau orang kasim biasanya lebih dapat dipercaya karena tak akan menghamili majikan wanitanya.
Sementara di Persia, kebiri sudah dipraktikkan 3.000 tahun sebelum masehi.
Kasim diposisikan sebagai pendeta yang disucikan.
Namun banyak juga orang kasim kala itu yang berprofesi sebagai pemusik, penyanyi, pelayan, koki, tentara, penjaga harem, dan pegawai.
Raja-raja Persia biasa mengambil penduduk terbaik dari tanah jajahan untuk dikebiri dan melayani kerajaan.
Kerajaan Asyur atau Asiria mengirimkan 500 bocah kasim ke Raja Darius I setiap tahun.
Begitu juga Etiopia yang wajib mengirimkan 100 orang kasim ke Persia setiap tahun.
Setelah Islam berkembang, kebiri tak terlalu diakui.
Nabi Muhammad sendiri tak memiliki budak yang dikebiri.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR