Intisari-Online.com - Puisi Doa karya Chairil Anwar termasuk salah satu puisi penyair Indonesia ini yang paling menyentuh hati.
Makna puisi Doa karya Chairil Anwar begitu mendalam, berbicara tentang Ketuhanan.
Puisi ini menggambarkan seseorang yang memiliki keyakinan bahwa Tuhan selalu bersamanya.
Meski dalam keadaan apapun, tetap berdoa dan mengingat Tuhannya.
Chairil Anwar dikenal sebagai penyair yang melahirkan karya-karya yang mencerminkan semua aspek kehidupannya.
Puisi-puisi buatannya meskipun terkadang terlihat menggembirakan, umumnya mencerminkan ketakutan akan kematian atau depresi.
Selain itu, karya-karya Chairil Anwar juga bersifat multitafsir, di mana setiap pembaca dapat mengambil makna sesuai yang mereka pahami atau inginkan.
Berikut ini sajak lengkap puisi Doa karya Chairil Anwar.
Baca Juga: Puisi Aku Karya Chairil Anwar, Termasuk Puisinya yang Paling Fenomenal
Doa
kepada pemeluk teguh
TuhankuDalam termenungAku masih menyebut nama-Mu
Biar susah sungguhMengingat Kau penuh seluruh
Caya-Mu panas suciTinggal kerlip lilin di kelam sunyi
Tuhanku
Aku hilang bentukRemuk
Tuhanku
Aku mengembara di negeri asing
TuhankuDi Pintu-Mu aku mengetukAku tidak bisa berpaling.
Biografi Singkat Chairil Anwar
Chairil Anwar dikenal sebagai penyair terkemuka di Indonesia, juga pelopor Angkatan 45.
Sebanyak 96 karya dilahirkannya, di mana 70 di antaranya merupakan puisi.
Chairil Anwar lahir pada 26 Juli 1922 di Medan, Sumatra Utara.
Puisi bertajuk "Nisan", tahun 1942, merupakan karya sastra pertamanya yang terinspirasi dari kematian neneknya.
Chairil Anwar memulai pendidikannya di Hollandsch-Inlandsche School (HIS) atau sekolah dasar untuk kaum pribumi, kemudian melanjutkan pendidikannya di Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO).
Ketika usianya menginjak 18 tahun, Chairil tidak lagi bersekolah.
Ia mengatakan bahwa sejak usia 15 tahun, ia sudah bertekad untuk menjadi seniman.
Kemudian, ia mulai lebih mendalami dunia sastra saat tinggal di Batavia (Jakarta), setelah pindah bersama ibunya pasca-perceraian orangtuanya.
Chairil Anwar meninggal pada tahun 1949 di usia 27 tahun.
Meski meninggal di usia muda, karya sastranya abadi dan terus dinikmati hingga sekarang, salah satunya puisi Doa karya Chairil Anwar ini.
Ingin ulasan lengkap tentang Chairil Anwar dan hal-hal yang tak pernah diketahui sebelumnya? Silakan beli koleksi Intisari terbaru di Grid Store atau Gramedia.
(*)