Letusan Gunung Pelle Hancurkan Seluruh Pulau dan Bunuh 30.000 Orang, Pria Ini Jadi Satu-satunya Orang yang Selamat, Caranya Bertahan Hidup Sungguh di Luar Dugaan

Mentari DP

Penulis

Letusan gunung Pelee tewaskan 30.000 orang.
Letusan gunung Pelee tewaskan 30.000 orang.

Intisari-Online.com - Gunung Pelee adalah sebuah gunung api yang sangat aktif.

Gunung Pelee termasuk stratovolcano ataugunung api komposit, sebuah gunung berapi yang memiliki tinggi kerucut dan dibangun oleh banyak lapisan (strata).

Gunung Pelee terletak di ujung utara pulau Martinique, sebuah pulau dan departemen luar negeri Prancis di Kepulauan Karibia.

Dilansir dari thevintagenews.com pada Minggu (24/7/2022), dengan populasi 30.000, St. Pierre adalah kota terbesar di pulau Martinique pada awal abad ke-20.

Kota St. Pierre dikenal sebagai "Paris dari Karibia" dan itu adalah tempat yang glamor dan ramai.

Soalgunung Pelee, gunung api ini memang telah menunjukkan tanda-tanda meletus selama lebih dari seminggu pada awal Mei 1902.

Namun tidak ada yang pernah mendugaapa yang akan terjadi karena sistem vulkanologi modern belum ada.

Gunung Pelee terletak hanya tujuh kilometer dari St. Pierre dan ketika 'meraung hidup kembali' pada tahun 1902, gunung tersebut menghasilkan salah satu letusan paling mematikan dalam sejarah yang tercatat.

Kejadiannya terjadi pada 8 Mei 1902 pukul 8 pagi, di manaGunung Peleemeletusdan menewaskan sekitar 30.000 orang,jumlah korban tewas tertinggi dari setiap letusan gunung berapi di abad ke-20.

Kebanyakan korbanmati lemas dan terbakar.

Segala sesuatu dalam radius delapan mil dari Gunung Pelle hancur ketika awan gas dan debu vulkanik yang sangat panas keluar dari gunung berapi dengan kecepatan ratusan mil per jam.

Hanya butuh satu menit sebelum gelombang tekanan 1.075 derajat meratakan setiap bangunan di kota St. Pierre.

Salah satu hal paling mengerikan yang terjadi sebelum letusan adalah wabah serangga dan ular yang merayap turun dari gunung.

Kelabang raksasa dan ular beludak sepanjang 2 meter yang mematikan termasuk di antara para penyerbu yang membunuh sekitar 200 hewan, dan 50 orang bahkan sebelum gunung berapi meletus.

Letusanitu meratakan kota, melemparkan patung-patung batu besar beberapa meter dari tempat bertengger mereka.

Bahkan empat hari setelah letusan, St. Pierre masih menyala.

Empat hari setelah letusan, tim penyelamat datang ke St. Pierre tetapi hampir tidak ada yang bisa diselamatkan.

Namun ada satu orang yang selamat.

Ketika letusan terjadi, kilatan panas lebih dari 1.000 derajat menembus sel penjara seorang pria bernama Ludger Sylbaris.

Dia terbakar karena udara di kamarnya telah memanas, tetapi entah bagaimana dia berhasil bertahan dan tim penyelamat mendengar tangisannya.

Dia mencoba melindungi dirinya sendiri, mengencingi pakaiannya, dan memasukkan kain basah ke dalam celah kecil di pintu agar panas tidak masuk ke selnya.

Dia memang menderita luka bakar di sekujur tubuhnya, tetapi dia berhasil selamat.

Setelah selamat dari bencana vulkanik terburuk abad ke-20, dia diampuni atas kejahatannya dan dia menjadi semacam selebriti.

Dia dikenal sebagai "pria yang hidup melalui Hari Kiamat" dan "Pria Paling Luar Biasa di Dunia."

Puluhan tahun setelahnya, Ludger Sylbaris meninggal karena sebab alami pada tahun 1929 pada usia 54 tahun.

Baca Juga: Joe Biden Diprediksi MampuMengalahkan Xi JinpingJika Perang Antara China dan Amerika Pecah di Laut China Selatan, Hal KrusialIni yang Jadi Alasannya

Artikel Terkait