Sri Lanka mengumumkan gagal bayar utang 51 miliar dollar AS (Rp 732 triliun) yang dipinjamnya dari luar negeri pada Selasa (12/4/2022).
Negara pulau berpenduduk 22 juta orang itu pun mengalami kekurangan makanan, bahan bakar, dan kebutuhan pokok lainnya yang akut.
Krisis tersebut menimbulkan kesengsaraan yang meluas, kondisi terburuk sejak kemerdekaan dari Inggris pada 1948.
Terbaru, Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa telah mundur dan Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe dilantik sebagai Plt Presiden atau pelaksana tugas presiden pada Jumat (15/7/2022). Sementara itu, pemilihan presiden baru Sri Lanka kabarnya akan segera diselenggarakan.
(*)
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR