Moggallana adalah keturunan bangsawan dan pewaris sah takhta sementara ibu Kashyapa adalah orang biasa.
Keponakan Raja Dhatsena, Migira adalah seorang bangsawan yang kuat.
Dia adalah seorang komandan tentara yang menyesali raja atas eksekusi istrinya.
Dia bersekongkol dengan Kashyapa dan bersama-sama mereka melakukan kudeta.
Kashyapa mengubur ayahnya hidup-hidup dan merebut mahkota.
Ahli waris yang sah, Moggallana, melarikan diri ke India, takut akan nyawanya.
Kashyapa memindahkan ibu kota dari Anuradhapura yang mapan di tepi sungai Malvathu Oya ke Sigiri Rock di tengah hutan yang dalam dan tidak dapat diakses hingga punya 500 perempuan di haremnya.
Buku lain, Ravana Watha, menggambarkan Raja Kashyapa memilih Cithranakuta sebagai rumahnya.
Cithranakuta juga dikenal sebagai Alakamandava, kota para dewa.
Dalam Ravana Watha, Raja Kashyapa termotivasi untuk mendirikan kembali Cithrankauta karena warisan ibunya.
Ibunya adalah seorang Yakka, suku asli Sri Lanka.
(*)
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR