Pada saat itu, Bulan terbit lebih lambat daripada Matahari dan permukaan bulan menghadap bumi.
Sehingga Bulan tidak terkena cahaya Matahari dan membuatnya tampak gelap.
Fenomena yang terakhir yakni Purnama Rusa Super yang akan terjadi pada 14 Juli 2022 mendatang.
Jika Anda ingin menyaksikannya, Anda bisa melihatnya pada pukul 01.57 WIB / 02.57 Wita / 03.57 WIT, pada jarak 357.418 km.
Penamaan Purnama Rusa Super hampir sama seperti Purnama Rusa Super. Di mana penamaan ini berasal dari The Farmer’s Almanac.
Sebab pada bulan Juli, rusa jantan muda mulai tumbuh tanduknya.
Yang menggembirakan, ketiga fenomena di atas termasuk Purnama Rusa Super bisa kita saksikan di Indonesia.
Anda cukup melihatnya sesuai arah terbit hingga terbenamnya bulan pada waktu yang telah disebutkan di atas.
Secara umum, Bulan akan terbit dari arah Tenggara sekitar 16-32 menit sebelum Matahari terbenam (13/7/2022) dan berada di atas ufuk sampai keesokan harinya di berbagai wilayah Indonesia.
Selanjutnya, Bulan Purnama Rusa Super ini akan terbenam di arah Barat Daya sekitar 15-27 menit setelah Matahari terbit keesokan harinya (14/7/2022).
Terakhir, Anda tidak perlu menggunakan alat bantu optik untuk melihat Bulan Purnama Rusa Super.
Berbicara tentang supermoon atau bulan super, mitos yang beredar mengatakan bahwa supermoon akan berdampak buruk terhadap kesehatan.
Source | : | kompas |
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR