Intisari-Online.com -Gubernur Maluku Murad Ismail membuat heboh publik di Maluku gara-gara menantang mahasiswa berduel.
Kejadian itu terjadi saat Murad sedang menghadiri acara peresmian Pelabuhan Merah Putih di Namlea, Kabupaten Buru, Sabtu (9/7/2022) sebagaimana diwartakan Kompas.com.
Murad datang ke acara tersebut sambil didampingi istrinya Widya Murad Ismail dan penjabat bupati Buru, Djalaludin Salampessy.
Saat mendatangi lokasi acara, Murad dan rombongan disambut aksi demonstrasi oleh warga dan mahasiswa asal kecamatan Batbual di sekitar pelabuhan Merah Putih.
Aksi demo itu dilakukan untuk menagih janji kampanye Gubernur Murad Ismail kepada msyarakat Batbual saat Pilkada 2018.
Saat itulah Murad langsung menantang mahasiswa untuk berduel dengannya.
Namun ini belum seberapa, ternyata Murad dulunya pernah menyatakan perang ke Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti pada 2019 silam.
Melansir Kontan.co.id, Murad menilai kebijakan moratorium yang diberlakukan Susi telah merugikan Maluku.
Pernyataan Murad tersebut disampaikan sewaktu memberikan sambutan dalam acara pengambilan sumpah dan pelantikan penjabat sekda Maluku di kantor Gubernur Maluku, Ambon.
Menurutnya, setiap bulan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengangkut ikan dari perairan Arafura untuk diekspor.
Namun, Maluku tidak mendapatkan apa-apa dari ekspor itu.
Di hari yang sama ketika melayangkan perang untuk Menteri Susi, Murad juga mengancam akan memberi sanksi tegas kepada para Aparatur Sipil Negara (ASN) yang kerap berkeliaran saat jam kerja dan lebih memilih nongkrong di sejumlah rumah kopi.
Murad mengancam akan menggelar razia ke rumah-rumah kopi dan jika kedapatan ada ASN yang masih membandel, akan diberi sanksi tegas.
Ia menilai perilaku buruk sejumlah ASN yang kerap berkeliaran saat jam kerja itu, sangat merugikan masyarakat yang ingin mendapatkan pelayanan.
Selain dirinya, sosok istri Murad Ismail juga pernah menjadi sorotan.
Pasalnya pada 2021 silam, aksi berjoget tanpa masker yang dilakukan Widya Pratiwi Murad Ismail viral di media sosial.
Hal itu lantas membuatnya meminta maaf melalui akun Facebook resminya.
Dia mengaku, aksi joget tanpa masker itu karena diajak oleh rekannya usai makan bersama.
Dia menambahkan, aksi joget tanpa masker tersebut terjadi sebelum Kota Ambon menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) saat ini.
(*)