Pantas Sampai Berani Rampas 16 Sapi dari Peternak, Ormas BOMA Ternyata Sudah Resmi Digandeng Mentan untuk Tangani Masalah Besar Ini, Bahkan Sudah Dijanjikan Bantuan

Tatik Ariyani

Editor

Ilustrasi sapi
Ilustrasi sapi

Intisari-Online.com -16 sapi milik para peternak Maju Jaya 2 di Kabupaten Sumedang disebut telah direbut oleh oknum organisasi masyarakat (ormas) dari Baresan Olot masyarakat Adat (BOMA).

Kasus perampasan sapi milik peternak tersebut bahkan menyeret nama pejabat di lingkungan pemerintah daerah Sumedang.

Ketua kelompok peternak Maju Jaya 2, Jojo Atmaja (62) menyampaikan bahwa 16 dari 20 sapi bantuan dari Kementerian Pertanian (Kementan) RI dirampas oleh 13 orang yang berasal dari ormas BOMA.

Sedangan peternak di Cilopang hanya disisakan 4 ekor sapi untuk dikelola oleh 13 anggota kelompok ternak Maju Jaya 2.

Dikutip dari TribunJabar.id, Jojo mengatakan, "Akhir Juni, sapi datang ke kampung kami di Desa Cilopang, Kecamatan Cisitu. 20 ekor sapi, kemudian kami pelihara oleh 13 orang kelompok peternak kami. Lima hari kemudian, datanglah oknum itu."

Jojo mengatakan bahwa para oknum ormas BOMA tersebut datang tiga kali.

Kedatangan pertama, mereka mengaku berasal dari BOMA perwakilan Sumedang, kedua dari BOMA Jawa Barat dan ketiga dari BOMA Pimpinan Pusat.

Tujuan oknum ormas itu adalah untuk merebut sapi yang telah diberikan dan diurus oleh para peternak.

Tak heran oknum ormas tersebut berani merampas 16 sapi dari peternak, karena BOMA sendiri ternyata bukan ormas sembarangan.

Bahkan, ormas BOMA digandeng Mentan untuk atasi masalah ketahanan pangan.

Tahun 2021 lalu, Mentan RI Syahrul Yasin Limpo mendorong upaya ketahanan pangan yang dilakukan oleh pemangku adat Jawa Barat.

Mengutip RRI, Mentan Syahrul, Rabu (3/11/2021) mengatakan, "Hari ini pemangku adat (Sunda) akan turun tangan untuk memperkuat ketahanan pangan yang ada di Indonesia menghadapi cuaca ekstrim, la-nina, banjir, dan kelebihan air yang ada."

Menurut Syahrul, pihaknya bakal memberikan support semaksimal mungkin, melalui bantuan pengembangan pertanian, baik edukasi maupun lainnya.

"Kementrian pertanian akan melakukan backup semaksimal mungkin agar minimal mengedukasi meraka untuk siap menghadapi tantangan cuaca. Saya senang hampir semua pemangku adat turun tangan, tentu akan bersama sama dengan dinas pertanian kabupaten/kota yang ada,"ucapnya.

Syahrul juga berharap, meski cuaca ekstrim, produktifitas pertanian bisa tetap terjaga dengan baik.

Mentan mengungkap, sesuai arahan Presiden Jokowi, pihaknya juga sudah mempersiapkan bantuan permodalan seperti KUR dan pelatihan bagi petani, sebagai upaya peningkatan hasil pertanian yang lebih baik.

"Agar produktivitas pertanian tetap bisa terjaga dengan baik. Tentu saja kita sudah sediakan KUR dan pelatihan," tegasnya.

Sementara Sekjen Baresan Olot Masyarakat Adat (BOMA) Jabar Eka Santosa mengatakan, pihaknya ingin mengembalikan marwah bangsa melalui ketahanan pangan.

“Kami perkenalkan sosok dan kesiapan warga Jabar untuk bersama-sama mengembalikan marwah bangsa Indonesia melalui ketahanan pangan yang lebih berdimensi luas. Kebetulan kan pak Mentan saat ini terpilih sebagai Ketua G-20 Bidang Pertanian, ini kesempatan baik bagi kita untuk saling memacu,” kata Eka Santosa.

Baca Juga: Pantas Banyak Diminati untuk Idul Adha Meski Harganya Bisa Capai Ratusan Juta, Ternyata Begini Kualitas Sapi Limosin, Dagingnya Bukan Hanya Lezat

Baca Juga: Cara Membuat Semur Daging Qurban Sapi, Mudah dan Dijamin Anti Gagal

Artikel Terkait