Perselisihan itu akhirnya memuncak. Terjadi peperangan antara Wikramawardhana dengan Bhre Wirabhumi pada 1404 - 1406 masehi.
Wikramawardhana berhasil mengalahkan Bhre Wirabhumi.
Namun, kemenangan itu tidak mampu mengentaskan Majapahit dari kemerosotan.
Dalam periode kepemimpinan Wikramawardhana, banyak daerah di wilayah kekuasaan Majapahit yang melepaskan diri tanpa bisa dicegah.
Pengaruh Majapahit yang terus melemah atas daerah-daerah kekuasaannya, diperparah dengan terjadinya wabah kelaparan pada 1426 masehi.
Belum lagi konflik antar keluarga kerajaan semasa Wikramawardhana memimpin Majapahit pada 1389 - 1429 masehi, membuat Majapahit memasuki periode suram.
Selain faktor internal, keruntuhan Majapahit juga dipengaruhi oleh faktor eksternal, yakni menguatnya pengaruh Dinasti Ming dan beberapa daerah bekas bawahan Majapahit.
Baca Juga: Sejarah Kerajaan Majapahit: 6 Penyebab Runtuhnya Kerajaan Majapahit
(*)
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR