Dilansir dari theguardian.com pada Sabtu (9/7/2022), Jepang adalah salah satu tingkat kekerasan senjata terendah di dunia.
Oleh karenanya, penembakan terhadap Shinzo Abe disebut sebagai tindakan kekerasan yang luar biasa.
Undang-undang pascaperang tahun 1958 tentang kepemilikan pedang dan senjata api menyatakan: “Tidak seorang pun boleh memiliki senjata api atau senjata api atau pedang atau pedang.”
Menurut polisi, ada 21 penangkapan untuk penggunaan senjata api pada tahun 2020, dengan 12 di antaranya terkait geng, Nikkei Asia melaporkan.
Ada enam kematian senjata yang dilaporkan di Jepang pada tahun 2014, menurut Badan Kepolisian Nasional, dan jumlahnya jarang melebihi 10 kasus di negara berpenduduk 126 juta orang itu.
Pada tahun 2006, hanya dua orang tewas dalam serangan senjata.
Sebagai perbandingan, sebuah laporan tahun 2022 dari University of Washington mengungkapkan bahwa, Amerika Serikat (AS) memiliki lebih dari empat pembunuhan senjata api per 100.000 orang pada tahun 2019.
Tapi Jepang hampir nol.
Lalu membandingkan negara-negara berpenghasilan tinggi di Bank Dunia dengan tingkat pembunuhan senjata api per 100.000 orang.
Laporan itu menemukan bahwa AS memiliki 4,2, Australia 0,18 dan Jepang 0,02.
Pada tahun 2013, negara ini mencapai rekor tertinggi untuk kejahatan senjata api, dengan 40 kasus kriminal senjata api ditembakkan, tetapi sejak itu tren menurun.
Ada juga undang-undang yang ketat tentang berapa banyak toko senjata yang diizinkan untuk dibuka.
Di sebagian besar dari 47 prefektur negara, total hanya tiga toko senjata dapat beroperasi di setiap prefektur.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR