Intisari-Online.com - Militer Rusia masih menyerang Ukraina dengan berbagai senjata militer yang canggih.
Baru-baru ini, dilaporkan militer Rusia menargetkan KotaMykolaiv, sebuah kota dengan populasi di bawah 500.000 orang.
Tak tanggung-tanggung, Rusia menggunakan senjata militer canggihnya berupa dua rudaljelajah Kalibr.
Diketahui kota ini telah menjadi salah satu kota yang diserang Rusia sejak perang dimulai. Ini karena Kota Kherson di dekatnya juga telah diduduki olehRusia.
Namun seranganartileri Rusia itu berhasil digagalkan olehtindakan heroik tentara Ukraina.
Tak hanya itu, dua rudal jelajah Kalibr itu juga dihancurkan oleh pasukan Ukraina.
Kantor berita Ukraina Hromadske melaporkan: “Dua rudal jelajah Kalibr Rusia ditembak jatuh oleh Unit Pertahanan Udara Komando Operasi Selatan pada malam 6 Juni."
“Rudal diluncurkan dari kapal selam Rusia di Laut Hitam dan menargetkan Oblast Mykolaiv, kata Komando.”
Dilansir dari express.co.uk pada Jumat (8/7/2022), rudal jelajah Kalibr merupakan salah satu senjata militer Rusia yang banyak dipuji.
Ini karena rudal ini mampu melakukan serangan presisi dari jarak yang sangat jauh.
Bahkan rudal ini sudah digunakan oleh Rusia sejak lama.
"Ini merupakan aset Angkatan Laut Rusia dan telahdiposisikan di seluruh dunia di beberapa lokasi paling strategis di dunia," tulisAlex Betley dalammakalah keamanan nasional 1945.
"Ini adalah senjata yang akan tetap menjadi ancaman selama bertahun-tahun yang akan datang.”
Penggunakan rudal jelajah Kalibr di Ukraina sudah dilakukan sejak awal perang Rusia dan Ukraina.
Dan militer Rusia mengklaim beberapa minggu lalu bahwa rudal jarak jauh Kalibr telah menghancurkan gudang senjata dan amunisi di wilayah Lviv, Ukraina.
Menurut juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Igor Konashenkov, depot itu menampung senjata yang dipasok NATO.
Ini termasuk 1.200 MANPADS, sekitar 1.500 sistem rudal anti-tank, setidaknya 30 buah artileri, dan puluhan ribu amunisi.
Sabtu lalu 21 orang tewas di Mykolaiv ketika rudal Rusia menghantam sebuah gedung apartemen.
Walikota Mykolaiv Oleksandr Senkevich menulis di aplikasi perpesanan Telegram: “Ada ledakan kuat di kota! Tetap di tempat penampungan!”
Bangunan tempat tinggal lainnya juga diratakan oleh artileri Jumat lalu.
Sejak perang pada 24 Februari 2022, ribuan warga sipil telah tewas dalam apa yang disebut Moskow sebagai “operasi khusus”.
Namun Ukraina dan duniamenuduh Rusia melakukan kejahatan perang karena menargetkan bangunan sipil.