Bagian kedua dari perayaan, yang dikenal sebagai Satobiki, dijadwalkan sebulan kemudian.
Dalam parade warna-warni, batang kayu dipindahkan menuju bangunan kuil di mana mereka akan ditempatkan, yakni Honmiya, Maemiya, Harumiya, dan Akimiya.
Empat "onbashira" didirikan di setiap bangunan, satu pilar suci ditempatkan di setiap sudut. Kayu gelondongan diangkat dengan tali dan dengan tangan. Kelompok lain juga bernyanyi dan tampil di tempat tersebut.
Seluruh festival diakhiri dengan acara lanjutan, yang disebut “Building of Hoden.” Namun, penutupan festival tidak setenar Yamadashi dan Satobiki.
Akan tetapi, Festival Onbashira telah mendapatkan reputasi sebagai festival paling berbahaya di Jepang.
Ada korban yang dilaporkan selama prosesi berlangsung, termasuk luka parah dan kadang-kadang kematian di antara peserta.
Pada tahun 1994 misalnya, dua pria tenggelam ketika mencoba menarik kayu gelondongan melintasi sungai dalam kelompok mereka.
Dua pria juga meninggal pada tahun 2010 setelah jatuh dari pohon setinggi 33 kaki yang dibangkitkan di Kuil Agung Suwa. Sementara dua orang lagi terluka dalam kecelakaan yang sama.
Pada tahun 2016, seorang pria meninggal karena jatuh dari pohon yang sedang dibangkitkan di kuil juga.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR