Bak Dipaksa Mundur 7 Dekade Lamanya, Kondisi Eropa Kini Kembali Seperti Kala Perang Dunia II Berakhir, Sikap Turki yang Melembek Ini Jadi Pemicu

Mentari DP

Editor

NATO dan perang Rusia dan Ukraina.
NATO dan perang Rusia dan Ukraina.

Intisari-Online.com - Kondisi Eropa semakin memanas.

Selain karena perang Rusia dan Ukraina yang terus berlanjut, kini NATO melakukan hal yang di luar dugaan.

Di mana NATO kini secara resmi mengundangSwedia dan Finlandia untuk bergabung menjadi anggota NATO.

Padahal menjadi anggota NATO menjadi salah satu penyebab perang Rusia dan Ukraina terjadi.

Diketahui, Rusia menyerang Ukraina karena negara bekas pecahan Uni Soviet itu ingin bergabung menjadi anggota NATO.

Sementara Swedia dan Finlandia, yang sebelumnya menjadi negara netral, mendadak ingin menjadi anggota NATO karena takut Rusia akan menyerang negara mereka seperti yang mereka lakukan pada Ukraina.

Jika dua negara itu bergabung menjadi anggota NATO, maka ini akan menjadisalah satu perubahan terbesar dalam keamanan Eropa.

Sebab pada akhirnya dua negara Eropa Utara itu mau melepaskan tradisi netralitas mereka.

NATO sendiri menyampaikan keputusan mereka untuk mengundang Swedia dan Finlandia dalampertemuan puncak mereka di Madrid.

Di pertemuan itu, ada 30 negara anggota NATO bertemu dan mereka dengan tegas menyampaikan bahwa Rusia adalahancaman paling signifikan dan langsung terhadap keamanan mereka.

Keputusan NATO itu disampaikan langsung oleh para pemimpin NATO.

"Hari ini, kami telah memutuskan mengundang Finlandia dan Swedia untuk menjadi anggota NATO," ungkapkata para pemimpin NATO dalam deklarasi mereka.

Memang ada beberapa manfaat menjadi anggota NATO. Salah satunyaklausul pertahanan kolektif Pasal 5 NATO.

Di manaFinlandia dan Swedia akan dilindungi oleh negara sekutu NATO lainnya, termasuk Amerika Serikat (AS).

"Kami akan memastikan kami dapat melindungi semua sekutu, termasuk Finlandia dan Swedia," kata Stoltenberg.

Dari semua anggota NATO yang menyetujui undangan ini, awalnya hanya Turki yang tidak setuju dengan usulan itu.

Namun setelah pembicaraan selama empat jam di Madrid, Presiden TurkiRecep Tayyip Erdoğan setuju untukmencabut hak vetonya.

Maka dia akhirnya setuju atas bergabungnya Finlandia dan Swedia demi masalah keamanan.

Jika Swedia dan Finlandia setuju bergabung dengan NATO, maka in akan membuat pasukan NATO bisa memasuki wilayah Nordik atau berpatroli diLaut Baltik.

Dengan begitu, NATO akan semakin dekat dengan Rusia.

Namun kondisi di atas juga berarti membuat benua Eropa seperti kembali seperti Perang Dunia II.

Bagaimana tidak, NATO atauPakta Pertahanan Atlantik Utara didirikan pada 1949 dengan tujuan untukmempertahankan diri dari ancaman Uni Soviet.

Meski Uni Soviet sudah runtuh, namun lahirlah Rusia yang tidak kalah kuat.

Baca Juga: Belum Selesai TuduhanLakukan Penyelewengan Dana Donasi, ACT Juga DituduhDanai Terorisme, Begini Awal Mula Tuduhan Itu Hingga Tanggapan Presiden ACT

Artikel Terkait