Dia akan mendikte aturan kehidupan di Istana dan memiliki peran penting di atas istri Kaisar lainnya, selir kerajaan.
Siapa Permaisuri paling kuat dalam sejarah China?
Dilansir dari lifeintheforbiddencity.weebly.com pada Selasa (5/7/2022), pada umumnya tidak mungkin bagi seorang wanita lain untuk naik takhta.
Namun dalam sejarah China hanya ada satu Permaisuri yang memerintah, Wu Zetian (624–705 M) yang merebut kekuasaan di bawah dinasti Tang.
Ada juga beberapa wanita yang memang menjadi pemimpin de facto, biasanya sebagai Janda Permaisuri.
Contoh yang menonjol adalah Janda Permaisuri Cixi, ibu dari Kaisar Tongzhi (1861–1874), dan bibi dan ibu angkat Kaisar Guangxu (1874–1908), yang memerintah China selama 47 tahun (1861–1908).
Wu Zetian (624-705)
Wu Zetian adalah satu-satunya perempuan dalam sejarah China yang memerintah sebagai Kaisar China.
Bagi beberapa orang, dia adalah seorang otokrat. Di mana bisa bersikap kejam dalam keinginannya sesuatu atau ingin mempertahankan kekuasaan.
Bagi orang lain, Wu Zetian tidak berbeda jauh dengan Kaisar China pada zamannya.
Mereka juga mencatat bahwa dia berhasil memerintah China secara efektif selama salah satu periode yang lebih damai dan beragam budaya.
Sebab Dinasti Tang (618-906 M) adalah masa kebebasan relatif bagi perempuan.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR