Alhasil, Rudy diledek teman-teman sekolahnya sebagai “Londo ireng” lantaran tak bisa berbahasa Indonesia.
Kepindahan Rudy ke sekolah SMA biasa membuat Mami kecewa.
Terdorong untuk melakukan pendampingan terhadap anaknya, akhir 1951 Mami memutuskan boyongan pindah dan menetap ke Bandung.
Seluruh warisan dan harta yang tersisa di Makassar dijual untuk modal hidup di Bandung. Mami membeli tiga rumah di Jalan Imam Bonjol.
Satu rumah untuk tempat tinggal, sisanya untuk usaha tempat indekos.
Kendala bahasa perlahan teratasi setelah Rudy mengambil les privat.
Keunggulan Rudy di sekolah adalah kecepatannya mengerjakan semua pelajaran ilmu eksakta.
Misalnya, waktu ulangan adalah dua jam, Rudy bisa menyelesaikannya dalam hitungan menit.
Bila sudah selesai, Rudy akan pura-pura masih berpikir agar dia tak diomeli teman.
Soalnya, ketika Go Keng Hong, guru Ilmu Pasti Alam, mengetahui bahwa Rudy sudah selesai menggarap soal, ia segera menyuruh murid-murid lain mengumpulkan soal.
Padahal banyak yang belum selesai.
Salah seorang adik kelas Rudy di SMA ini adalah Hasri Ainun Besari, putri Mohammad Besari, dosen Fakultas Teknik Universitas Indonesia di Bandung.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR