Intisari-Online.com - Akibat dari invasi Rusia ke Ukraina, Eropa dan dunia memberikan banyak sanksi kepada Rusia.
Salah satunya sanksi ekonomi.
Di mana karena invasi Rusia ke Ukraina, banyak negara tidak mau bekerja sama dengan Rusia.
Akan tetapi Jermanmemperingatkan konsekuensi dan bencana jika Eropa dan dunia tidak menerimapasokan gas dari Rusia.
Apa alasannya?
Dilansir dari24h.com.vn pada Sabtu (25/6/2022),Menteri Ekonomi Jerman Robert Habeckmemperingatkan bahwa Jerman mungkin membuat keputusan "buruk" bagi ekonomi dan masyarakat ketika pasokan gas dari Rusia dipotong.
“Ketika tidak ada cukup gas, pembangkit yang sangat bergantung pada bahan bakar ini terpaksa ditutup," ungkapHabeck.
"Ini benar-benar bencana bagi beberapa industri."
"Ini tidak akan berlangsung selama berhari-hari atau berminggu-minggu, tetapi untuk jangka waktu yang lama."
"Kami berbicara tentang orang-orang, yang akan kehilangan pekerjaan dan beberapa daerah akan kehilangan seluruh kompleks industri mereka," kata Habeck dalam sebuah wawancara dengan Der Spiegel (surat kabar Jerman).
Habeck mengatakan bahwa pemotongan pasokan gas dari Rusia menempatkan Jerman pada risiko kerawanan energi yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Ini karena industrinya dan puluhan juta rumah tangga sangat bergantung pada bahan bakar impor.
“Jika situasi ini terus berlanjut, Jerman akan dipaksa untuk membuat keputusan yang sulit bagi masyarakat."
"Tidak ada keputusan yang baik, hanya keputusan yangselalu salah,” kata Habeck.
Oleh karenanya,Menteri ekonomi Jerman itu meminta orang-orang untuk bersatu dalam situasi yang sulit, untuk terus mendukung sanksi anti-Rusia, dan siap untuk menderita sampai batas tertentu.
Sebelumnya, pada 23 Juni 2022, Jerman menaikkan tingkat siaga krisis energi dari "peringatan dini" menjadi "waspada".
Jika tingkat siaga dinaikkan ke tingkat 3 sebagai "mendesak", Jerman harus memprioritaskan alokasi gas untuk rumah tangga daripada industri.
Ini akan menyebabkan skala industri Jerman menyusut parah.
"Tujuan kami bukan untuk membuat siapa punkesusahan karena kekurangan energi," kata Habeck.
Kini dia memperingatkan setiap warga Jerman bahwamusim dingin ini akan sulit.
Sebab ada pperusahaan yang menutup produksi, orang kehilangan pekerjaan, dan lebih banyak orang miskin.
Pekan lalu, aliran gas dari Rusia melalui pipa Nord Stream 1 ke Jerman dipotong hingga 60%.
Menurut Kementerian Ekonomi Jerman, dalam situasi saat ini, negara itu tidak mungkin menyelesaikan rencana untuk mengisi 90% cadangan gasnya pada awal Desember.