Intisari-Online.com - Para ilmuwan telah menemukan hal yang sangat mengejutkan tentang planet terbesar dalam tata surya, yakni Jupiter.
Dalam temuannya, para ilmuwan akhirnya mengetahui mengapa Jupiter berkembang menjadi raksasa seperti yang kita lihat saat ini.
Para ilmuwan menemukan bahwa bagian dalam Jupiter penuh dengan sisa-sisa planet bayi yang ditelan oleh raksasa gas itu.
Temuan ini berasal dari pengamatan pertama yang jelas tentang kimia di bawah atmosfer luar planet yang berawan.
Meskipun menjadi planet terbesar di tata surya, Jupiter hanya mengungkapkan sedikit tentang cara kerja bagian dalamnya.
Melansir Live Science, Jumat (17/6/2022), teleskop telah menangkap ribuan gambar pusaran awan yang berputar-putar di atmosfer atas Jupiter, tetapi ini juga tidak menghalangi pandangan kita tentang apa yang ada di bawah.
"Jupiter adalah salah satu planet pertama yang terbentuk di tata surya kita," dalam beberapa juta tahun pertama setelah tata surya terbentuk sekitar 4,5 miliar tahun yang lalu, pemimpin peneliti Yamila Miguel, astrofisikawan di Universitas Leiden di Belanda, mengatakan kepada Live Science.
Namun, kita hampir tidak tahu pasti tentang bagaimana itu terbentuk, tambahnya.
Dalam studi baru, para peneliti akhirnya dapat mengintip melewati tutupan awan Jupiter menggunakan data gravitasi yang dikumpulkan oleh wahana antariksa Juno NASA.
Data ini memungkinkan tim untuk memetakan material berbatu di inti planet raksasa, yang mengungkapkan kelimpahan elemen berat yang sangat tinggi.
Susunan kimiawi menunjukkan Jupiter melahap planet bayi, atau planetesimal, untuk mendorong pertumbuhannya yang ekspansif.
Jupiter mungkin sebagian besar berupa bola gas yang berputar-putar hari ini, tetapi ia memulai hidupnya dengan menambahkan material berbatu — sama seperti setiap planet lain di tata surya.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR