Masyarakat Mesir Kuno Sudah Praktikkan Ritual Magis 'Sihir Heka' nan Misterius dan Paling Memesona, untuk Apa?

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah

Penulis

Ilustrasi
Ilustrasi

Intisari-Online.com-Pada peradaban Mesir kuno sihir dianggap sebagai cara untuk berkomunikasi dengan para dewa.

Menggunakan itu semua, masyarakat meminta keberuntungan, danmenjadikannya cara untuk berinteraksi dengan dunia spiritual.

Sihir selalu menjadi cara misterius untuk mencapai tujuan dan sering dianggap membuat mimpi menjadi kenyataan.

Heka, sihir Mesir kuno, terus menjadi salah satu praktik magis yang paling misterius dan memesona di dunia.

Ritual biasanya berlangsung di kuil monumental tanpa penonton.

Namun, artefak kehidupan sehari-hari menunjukkan bahwa orang biasa juga mempraktikkan gaya sihir mereka sendiri.

Praktek Misterius di Luar Kuil Kuno

Informasi pertama tentang sihir Mesir kuno berasal dari sekitar 4500 SM.

Jimat magis yang diciptakan pada masa itu tetap digunakan sampai sekitar abad ke-5, dan dipublikasikan kembali lagi di zaman modern.

Ada juga beberapa mantra yang telah bertahan sampai sekarang pada permukaan relief, lukisan, papirus, dll.

Banyak benda yang berhubungan dengan sihir Heka ditemukan di makam.

Namun, nama Heka sendiri berasal dari salah satu dewa tertua di Mesir kuno yang juga digambarkan sebagai dewa matahari.

Ia dianggap sebagai sang pencipta dan setiap tindakan sihir merupakan kelanjutan dari proses kreatif.

Orang percaya bahwa sihir dapat dilakukan di tempat-tempat tertentu seperti kuil dan tempat suci, atau di alam.

Ritual magis dilakukan di kuil setiap hari.

Ada tiga jenis sihir: sihir setiap hari, sihir khas kuil, dan sihir yang berkaitan dengan kehidupan seseorang.

Terkait penciptaan dunia, orang Mesir kuno percaya bahwa awalnya tidak ada kekacauan, hanya kegelapan.

Hanya Nun dan Naga Apep yang ada.

Apep bertanggung jawab atas kekacauan, tetapi dunia diciptakan dari kekacauan dalam tatanan ilahi yang sempurna.

"Penyihir" terbesar adalah para imam dari kuil-kuil.

Namun, beberapa orang juga menggunakan sihir untuk tujuan mereka sendiri.

Salah satu contoh Heka yang bertahan sampai sekarang adalah mantra yang diciptakan oleh seorang pendeta bernama Hor yang hidup di abad ke-2 SM.

Sihir Mesir Kuno tidak pernah sepenuhnya dilupakan.

Ia bertahan bukan hanya di Mesir, tetapi juga teks-teks kuno Yunani dan Romawi.

Orang Romawi terutama melihat ritual Mesir kuno sebagai cara untuk mencapai dewa dan jalan untuk mencapai impian mereka.

Baca Juga:Disebut-sebut sebagai Patung Firaun Terbesar di Dunia, Patung Ini Bukan Ditemukan di Mesir Justru Berada di Sudan

(*)

Artikel Terkait