Namun, The Guardian tidak menyebutkan bahwa AS masih menimbun sistem artileri derek yang lebih tua, kemungkinan dipasok ke Ukraina.
The Guardian menekankan bahwa satu-satunya persyaratan yang tampaknya cukup mudah dipenuhi AS untuk Ukraina adalah kebutuhan akan tank karena Angkatan Darat AS sendiri memperkirakan ada sekitar 6.000 tank Abrams yang tersedia dan dalam pelayanan.
Sementara itu, The Financial Times telah mengambil pendekatan yang berbeda.
Mengatakan bahwa daftar kebutuhan senjata Podolyak sudah lengkap sejak pecahnya konflik dan sebagian dipenuhi dalam gelombang transfer senjata sebelumnya dari negara-negara Barat, bukan daftar yang sama sekali baru.
Surat kabar itu juga mencantumkan peralatan militer "berkomitmen untuk pengiriman", mengutip angka-angka dari pemerintah Ukraina dan situs web Oryx.
Meski begitu, meski memahami permintaan Ukraina seperti yang dijelaskan oleh The Financial Times.
Daftar senjata yang diinginkan Ukraina hanya dapat dipenuhi sebagian, dengan sekitar 270 tank.
Surat kabar itu juga mencantumkan sekitar 250 howitzer 155 mm dalam daftar, yang tampaknya juga termasuk artileri yang ditarik dan howitzer self-propelled.
Yang paling sulit untuk ditanggapi mungkin adalah sistem peluncur roket ganda karena hanya sekitar 50 sistem.
Tampaknya peluncur era Soviet lama yang dipasok oleh beberapa negara Eropa, juga termasuk dalam daftar.
Amerika Serikat dan Inggris Raya, serta banyak negara Barat lainnya, telah secara aktif memasok senjata ke Ukraina baik sebelum dan sejak dimulainya konflik Rusia-Ukraina.
Rusia telah berulang kali memperingatkan Barat agar tidak memompa senjata ke Ukraina, dengan mengatakan itu hanya akan memperpanjang konflik tanpa mengubah hasilnya.
Source | : | The Guardian |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR