Sejak saat itu, kelompok Tujue tidak pernah lagi berani menyerang gerobak makanan.
Pada suatu malam ketika pasukannya baru selesai mendirikan kemah, Pei tiba-tiba memerintahkan semua oran guntuk menempatkan kembali kemah di pegunungan.
Tidak ada yang senang dengan keputusannya karena mereka semua lelah dan baru saja duduk untuk beristirahat.
Tapi Pei tidak mau mendengarkan alasan mereka, dan memerintahkan semua orang untuk mengemasi perlengkapan mereka dengan cepat dan keluar.
Tak lama setelah mereka selesai berkemas, hujan badai datang dan membanjiri lokasi perkemahan lama dengan air setinggi tiga meter.
Ketika para prajurit melihat ini, melansir Clear Harmony, mereka terkejut dan bertanya kepada Pei bagaimana dia tahu akan turun hujan dan membanjiri tempat perkemahan yang lama itu.
Kata Pei, “Mulai sekarang dengarkan aku. Kamu tidak perlu tahu bagaimana saya tahu ini akan terjadi.”
Jenderal Pei sangat murah hati dan tidak pernah mengejar keuntungan, seperti dalam catatan sejarah.
Pada suatu kali Pei mengirim seorang pelayan untuk membeli tulang badak dan kesturi, sebagai bahan untuk obat China yang mahal, namun dalam perjalanan pulang, pelayan itu tidak sengaja menghilangkan apa yang dibelinya.
Karena takut akan hukuman yang akan diterimanya, dia melarikan diri.
Pada kesempatan lain, Kaisar menghadiahi Pei atas pelayanannya dengan kuda dan pelana, namun seorang pelayan yang menguji tunggangan Pei itu, tidka sengaja merusakkan pelana.
Pelayan itu melarikan diri karena takut akan hukuman yang akan diterimanya.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR