Advertorial
Intisari-Online.com - Merupakan putri dari seorang yang berkuasa, juga dikenal pandai memanah, namun serangkaian nasib tragis malah harus dialaminya.
Inilah kisah permaisuri Erzhu Ying'e dari Dinasti Wei Utara, yang harus nikahi 3 kaisar dalam hidupnya.
Melansir historyofroyalwomen.com, Permaisuri Erzhu Ying'e adalah putri dari orang paling berkuasa di Wei Utara, Erzhu Rong.
Ayahnya itu menjadi jenderal yang membantu menjatuhkan dinasti Wei Utara. Erzhu Rong juga merupakan kepala suku nomaden Jie.
Permaisuri Erzhu Ying'e lahir pada tahun 514 M. Ia memasuki istana kekaisaran dan menjadi Permaisuri Kaisar Xiaoming dari Wei.
Tatepi, dari pernikahan pertamanya itu, permaisuri Erzhu Ying'e tidak pernah memberi sang kaisar anak karena peristiwa politik yang akan membentuk takdirnya.
Kehidupan Erzhu Ying'e sebagai istri Kaisar Xiaoming menjadi awal kisah tragisnya.
Meskipun Kaisar Xiaoming sudah cukup umur, dia tidak memiliki kekuatan. Ini karena penguasa sejati adalah ibunya, Janda Permaisuri Hu.
Kaisar Xiaoming ingin memerintah sendiri, sehingga dia meminta bantuan ayah mertuanya Erzhu Rong.
Namun, menteri Janda Permaisuri Hu mengetahui rencana itu, sehingga mereka membunuhnya.
Kemudian, Janda Permaisuri Hu mengirim selir Kaisar Xiaoming, termasuk Selir Erzhu Ying'e, ke sebuah biara Buddha untuk menjadi biarawati.
Ketika Erzhu Rong mengetahui tentang kematian menantunya, dia sangat marah dan mengumpulkan pasukannya untuk menuju ke gerbang ibu kota.
Dia mengancam akan menyerbu kecuali Janda Permaisuri Hu menyediakan Kaisar yang cocok untuk Wei Utara.
Setelah gagal mengangkat dua Kaisar (salah satunya adalah putri tiri Permaisuri Erzhu Ying'e bernama Permaisuri Yuan ), Erzhu Rong sangat frustrasi sehingga dia memilih seorang Kaisar sendiri.
Dia memilih cucu Kaisar Xiaowen bernama Tuoba Ziyou sebagai Kaisar berikutnya.
Selanjutnya, mengambil putrinya, Selir Erzhu Ying'e, dari biara, untuk membuatnya menikahi Tuoba Ziyou, agar dia bisa menjadi Permaisuri berikutnya.
Maka Erzhu Ying'e memasuki pernikahan keduanya dengan seorang kaisar, sementara Erzhu Rong segera menjadi orang paling kuat di Wei Utara.
Tentara Erzhu Rong menyerbu gerbang dan menyerang ibu kota, membantai ribuan pejabat dan keluarga mereka. Bahkan, menenggelamkan Janda Permaisuri Hu.
Setelah pembantaian, Tuoba Ziyou diangkat sebagai Kaisar Xiaozhuang dan Selir Erzhu Ying'e diangkat sebagai Permaisuri.
Sekali lagi muncul seorang kaisar yang tidak memiliki kekuatannya sendiri. Kaisar Xiaozhuang merupakan boneka, sementara penguasa sebenarnya kini adalah Erzhu Rong.
Kaisar Xiaozhuang tidak senang dengan situasinya dan ingin menjadi penguasa sejati. Dia percaya bahwa untuk memerintah untuk dirinya sendiri, dia harus membunuh Erzhu Rong.
Kaisar Xiaozhuang pun menemukan kesempatan itu ketika Permaisuri Erzhu Ying'e melahirkan seorang putra untuknya pada tahun 530 M.
Ia mengundang Erzhu Rong ke istana untuk melihat putri dan cucunya, namun jebakan maut telah disiapkan untuknya.
Dengan jebakan itu, Erzhu Rong akhirnya mati mati. Tetapi, Kaisar Xiaozhuang pun tidak mencapai tujuannya.
Ketika klan Erzhu Rong mengetahui tentang pembunuhannya, mereka sangat marah pada Kaisar Xiaozhuang.
Klan Erzhu mengumpulkan pasukan mereka, tiba di gerbang ibu kota, dan meminta Kaisar Xiaozhuang untuk melepaskan tubuh Erzhu Rong kepada mereka, tetapi sang kaisar menolak.
Terjadilah pertempuran, di mana Kaisar Xiaozhuang dikalahkan meski sudah dengan cepat mengumpulkan pasukannya.
Erzhu Zhao (keponakan Erzhu Rong) menggulingkan dan menangkap Kaisar Xiaozhuang. Dan meski tidak menyakiti Permaisuri Erzhu Ying'e, tetapi dia membunuh putranya yang masih bayi karena dia adalah darah Kaisar Xiaozhuang.
Permaisuri Erzhu Ying'e telah kehilangan ayah dan anaknya, namun nasib tragisnya belum berhenti di sini.
Kaisar Xiaozhuang sendiri tewas usai dicekik Erzhu Zhao pada tanggal 23 januari 531 M.
Erzhus terus mengendalikan istana Wei Utara. Namun, seorang bawahan Erzhu Rong bernama Jenderal Gao Huan menginginkan kekuasaan untuk dirinya sendiri.
Dia mengalahkan klan Erzhu dan mendirikan Kaisar boneka pada tahun 534. Kemudian, Kaisar boneka memindahkan ibu kotanya ke Chang'an. Ini kemudian dikenal sebagai Wei Barat.
Gao Huan menobatkan Kaisar lain, dengan ibu kotanya adalah Ye. Inilah yang dikenal sebagai Wei Timur.
Dengan demikian, dinasti Wei Utara terpecah menjadi dua kerajaan. Sementara putra Gao Huan, Gao Yang, akan segera membubarkan dinasti Wei Timur dan mendirikan dinastinya sendiri yang dikenal sebagai Qi Utara.
Bagaimana dengan Permaisuri Erzhu Ying'e? Sekali lagi ia harus menikah dengan seorang penguasa, yang tak lain Gao Huan.
Pernikahan itu dilakukan untuk menunjukkan bahwa Gao Huan adalah pewaris Erzhu Rong. Juga memungkinkan dia untuk mendapatkan kekayaan yang pernah dimiliki klan Erzhu.
Dari pernikahan Gao Huan dan Selir Erzhu Ying'e, lahir dua putra bernama Gao You dan Gao Ning.
Meski tidak pernah menjadi Kaisar selama hidupnya. [47] Dia secara anumerta diangkat menjadi Kaisar Shenwu setelah putranya, Gao Yang, menjadi Kaisar Qi Utara.
Gao Huan sendiri meninggal pada tahun 547 M, dan Putra keduanya bernama Gao Yang menjadi Kaisar Wenxuan dari Qi Utara.
Sementara Selir Erzhu Ying'e memasuki biara Buddha dan menjadi seorang biarawati.
Setelah keluar dari masa pensiunnya sebagai biarawati, Selir Erzhu Ying'e menjadikan putranya sebagai raja. Gao You menjadi Raja Pengcheng, dan Gao Ning menjadi Raja Huashan.
Erzhu Ying'e meninggal di tangan anak tirinya, yang tak lain Kaisar Wenxuan, usai ia menolak hubungan intim dengannya.
Suatu hari, Kaisar Wenxuan yang sangat mabuk tidak lagi melihat Erzhu Ying'e sebagai ibu tirinya yang dihormatinya.
Kaisar Wenxuan menjadi terpikat oleh Putri Erzhu Ying'e dan ingin memiliki hubungan intim dengannya. Erzhu Ying'e menolak dan kaisar yang marah membunuhnya dengan tangan kosong.
Baca Juga: Viral Tarif Pelat Nomor dengan Angka '168' Disebut Lebih Mahal, Polisi Beri Penjelasan
(*)