Dalam Poetic Edda, penulis anonim menyebutkan Fimbulwinter yang telah lama diperlakukan sebagai peristiwa mitologis, namun pandangan ini berubah dalam beberapa tahun terakhir.
Menurut sumber kuno lainnya, melansir Ancient Pages, ini adalah periode ketika Matahari kebiruan, lemah, dan tertutup.
Orang-orang tidak melemparkan bayangan ke tanah, bahkan Bulan pun kabur, tidak ada panas, dan tanaman mati.
Ini pasti karena letusan gunung berapi yang sangat besar dan awan abu berikutnya yang menyebar ke seluruh dunia.
Wabah ini sebelumnya tidak diketahui, tetapi para peneliti telah menemukan bukti, seperti inti es dari Greenland yang mengkonfirmasi kondisi cuaca ekstrem pada saat itu.
Di Swedia Utara, suhu rata-rata selama musim panas turun tiga hingga empat derajat.
Ini menunjukkan adanya perubahan iklim yang kuat yang menyebabkan peningkatan kematian di antara manusia.
Temuan kuburan yang sangat tua dan penggambaran pada batu rune kuno memberikan bukti periode musim dingin yang sangat keras dan panjang.
Catatan cincin pohon, catatan sejarah, dan bukti arkeologi menunjukkan bahwa efeknya sangat terasa di belahan bumi utara di mana suhu musim panas yang sangat dingin.
Ini menyebabkan kegagalan panen dan kelaparan yang meluas dari Cina ke Mediterania hingga Mesoamerika.
Perubahan iklim yang parah ini mempengaruhi orang-orang kurang lebih di seluruh dunia.
Di Cina tertentu, kondisi iklim menyebabkan kelaparan 70% dari populasi.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR