Bak Main Api di Gudang Petasan, Model Afghanistan Malah Lakukan Ini saat Temannya Baca Al Quran, Nasibnya Diklaim Bakal 'Sehina' dan Setragis Komedian Ini

Khaerunisa

Editor

Ilustrasi. YouTuber Afghanistan ditangkap karena diduga menghina Al-Quran.
Ilustrasi. YouTuber Afghanistan ditangkap karena diduga menghina Al-Quran.

Intisari-Online.com - Seorang YouTuber Afghanistan terjerembab dalam masalah usai mengunggah sebuah video kontroversial.

Dalam sebuah video yang baru-baru ini diunggahnya ke media sosial, YoTutuber bernama Haqiqi tersebut tertawa ketika Sakhi, yang diketahui memiliki gangguan mental, menirukan tilawah berbahasa Arab dengan suara lucu.

Haqiqi sendiri dikenal di kalangan orang Afghanistan karena video komedi dan modenya di YouTube dan Instagram, tampil bersama anak didiknya, Ghulam Sakhi.

Sementara identitas dua pria lain yang berdiri diam bersama Haqiqi dan Sakhi tidak dapat dikonfirmasi.

Karena videonya itu, Haqiqi pun dituduh menghina ayat-ayat Al-Qur'an, kitab suci Islam.

Terbaru, Haqiqi tampak meminta maaf melalui video yang diunggah ke Twitter oleh badan intelijen Taliban yang ditakuti.

“Saya meminta maaf kepada rakyat Afghanistan, kepada ulama yang terhormat dan kepada pemerintah Imarah Islam,” kata Haqiqi.

Dalam video tersebut, Haqiqi tak sendirian, ia berdiri di depan empat pria, termasuk Sakhi. Semua kecuali Sakhi mengenakan seragam coklat dengan segitiga di dada mereka.

Baca Juga: Padahal Jadi Kebanggaan Afghanistan Selama Berabad-abad Lamanya Hingga, Peninggalan Agama Buddha Terakhir yang Senilai Puluhan Miliar Dolar di Afghanistan Ini Malah Dihancurkan Taliban

Baca Juga: Kim Jong-Un Malu Bukan Main, Niatnya Mau Saingi Amerika Hingga Rusia, Uji Coba Rudal Balistik Korea Utara Justru Gagal,Mendadak Jatuh dan Meledak di Dekat Pyongyang

“Pesan saya kepada semua YouTuber dan pemuda yang aktif di media adalah untuk secara serius menghindari penghinaan terhadap nilai-nilai suci Islam,” kata YouTuber itu.

Taliban, yang mengklaim bahwa mereka memerintah secara ketat menurut hukum Islam, menganggap kritik dan apa pun yang dianggap tidak menghormati Islam sebagai kejahatan yang dapat dihukum.

"Dalam kedaulatan Islam, tidak ada yang diizinkan untuk menghina atau mengolok-olok ayat-ayat Al-Qur'an, sabda Nabi dan kitab suci Islam," kata badan intelijen Taliban dalam sebuah tweet.

YouTuber Afghanistan ditangkap karena diduga menghina Al-Quran.
YouTuber Afghanistan ditangkap karena diduga menghina Al-Quran.

Meski video YouTuber tersebut menghebohkan, Taliban tidak segera menentukan apakah ia akan diadili di pengadilan atau diberikan hukuman tertentu.

Jika permasalahan yang dihadapi Haqiqi berlanjut, mungkin pengadilan maupun hukuman dari Taliban bukanlah hal yang bisa dianggap enteng.

Pada Agustus 2021 lalu, Taliban mengakui anggotanya telah membunuh seorang komedian terkenal Afghanistan, Nazar Mohammad alias Khasha Zwan.

Saat itu, beredar video Khasha ditampar oleh dua pria tak dikenal di dalam mobil.

Dalam keadaan tersebut, dia masih sempat membuat lelucon tentang Taliban. Khasha ditampar dan dilecehkan saat dia ditahan oleh dua pria di dalam mobil.

Baca Juga: Bunuh Diri Bersama Selir dan Kudanya daripada Menanggung Kekalahan, Ini Kisah Xiang Yu 'Raja Tak Terkalahkan' yang Memberontak Dinasti Qin

Baca Juga: Dokumen Bocor Mengekspos 'Kementerian Kebenaran' Amerika Serikat, Data Pengadu Tunjukkan Pemerintah AS Berupaya Gunakan Media Sosial untuk Sebarkan Hal-hal Ini

Taliban sempat membantah terlibat dalam pembunuhan komedian tersebut.

Namun kemudian, melalui Juru Bicara Taliban Zabihullah Mujahid, Taliban mengakui bahwa dua pria dalam video tersebut adalah anggota Taliban, seperti dilaporkan The Independent.

Mujahid menuturkan, para pelaku pembunuhan tersebut telah ditangkap dan akan diadili di pengadilan Taliban.

Pada 2021, Taliban mengaku telah membunuh seorang komedian terkenal Afghanistan, Nazar Mohammad alias Khasha Zwan.
Pada 2021, Taliban mengaku telah membunuh seorang komedian terkenal Afghanistan, Nazar Mohammad alias Khasha Zwan.

Terungkap bahwa saat itu anggota Taliban seharusnya menangkap komedian tersebut dan membawanya ke pengadilan, bukan malah membunuhnya.

Pembunuhan komedian tersebut meningkatkan kekhawatiran tentang meningkatnya kekejaman oleh kelompok pemberontak itu.

Sementara itu, sejak kembalinya Taliban ke tampuk kekuasaan, Afghanistan telah kehilangan banyak lanskap media yang dulu berkembang pesat, karena ratusan jurnalis dan aktivis pers bebas telah meninggalkan negara itu.

Taliban secara luas dituduh memberlakukan sensor ketat pada media bebas, termasuk penahanan dan penyiksaan jurnalis.

Bulan lalu, Taliban melarang pembawa berita perempuan tampil di televisi tanpa penutup wajah —sebuah langkah yang secara luas dikutuk oleh media dan organisasi hak asasi manusia di seluruh dunia.

Baca Juga: Bakar Calon Suami dan Mertua Gegara Tak Direstui Meski Sudah Hamil, Dokter Mery yang Gendong Bayi saat Sidang Ternyata Pernah Ngotot Minta Ini, untuk 'Ganti Kehamilan'

Baca Juga: Panduan dan Instruksi Sudah Jelas, Inilah Cara Menghitung Weton Kelahiran

(*)

Artikel Terkait