Intisari-Online.com – Afghanistan saat ini adalah negara dengan mayoritas penduduk Muslim.
Tetapi sebelum kedatangan Islam pada abad ke-7, Afghanistan memiliki komunitas agama Buddha yang berkembang pesat.
Bahkan komunitas agama Buddha di Afghanistan meninggalkan beberapa monumen megah sebagai kesaksian dari zaman yang telah lama berlalu.
Dilansir dari thevintagenews.com pada Selasa (3/5/2022), selama abad ke-1 M, agama Buddha datang ke Afghanistan, dibawa oleh para peziarah dari Kekaisaran Kushan sebuah wilayah yang terselip di bawah Himalaya, yang ada dari awal abad ke-1 hingga ke-3.
Kanishka yang Agung, Kaisar Kushan yang paling terkenal dan terkenal, juga merupakan pelindung besar agama Buddha.
Agama ini berkembang di Asia Tengah pada masa pemerintahannya.
Biara dan patung kolosal dibangun dan gua digali jauh ke dalam batu pasir, untuk menarik berbagai peziarah dari Timur dan pertapa yang didedikasikan untuk kehidupan meditasi.
Dia juga memfasilitasi penyebaran agama Buddha di seluruh wilayah Karakoram ke India, China, dan negara-negara Asia lainnya lewat jaringan perdagangan.
Tidak heran apabila arsitek dan pengrajin Buddha menciptakan beberapa patung dan bangunan yang paling menakjubkan di wilayah tersebut.
Di kota Bamiyan, misalnya, ada dua patung megah, setinggi lebih dari 175 kaki, dipahat di tebing, serta gua yang dimaksudkan untuk berdoa dan sekitar sepuluh biara.
Menurut sebuah kesaksian yang ditulis oleh seorang biarawan abad ke-7, patung-patung itu didekorasi dengan “warna emas yang mempesona dan dihiasi dengan permata yang cemerlang.”
Dianggap oleh banyak orang sebagai landmark budaya paling penting di kawasan itu, mereka menarik banyak peziarah sepanjang zaman.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR