“Rusia tanpa malu-malu mencuri gandum Ukraina dan mengirimkannya ke luar negeri dari Krimea, termasuk ke Turki,” kata Bodnar.
Ia menambahkan Kiev telah meminta Ankara untuk “membantu menyelesaikan masalah ini.”
Ukraina dan negara-negara barat sama-sama telah berulang kali menuduh Moskow menghambat ekspor biji-bijian lewat pelabuhan Laut Hitam, pusat perdagangan utama Odessa.
Sementara itu, Rusia telah menolak klaim dan tuduhan tersebut, mempertahankan kesiapannya memastikan perjalanan yang aman bagi kapal pengangkut biji-bijian dari pelabuhan.
Disebut gangguan aliran biji-bijian berasal dari tindakan Kiev sendiri, dan penambangan ekstensif garis pantai oleh militer Ukraina.
Sementara Kedubes Ukraina di Lebanon melaporkan hal serupa, bahwa Rusia menjarah gandum negara tersebut pada akhir Mei lalu.
Tuduhan itu dilontarkan ketika Rusia dilaporkan menjual 100.000 ton gandum curian kepada sekutunya Suriah.
Memperkuat tuduhan tersebut, disodorkan bukti berupa gambar satelit dari Planet Labs PBC, sebuah rekaman menunjukkan kapal Rusia berlabuh di Latakia pada 29 Mei 2022.
“Gandum dicuri dari fasilitas yang menggabungkan gandum dari tiga wilayah Ukraina menjadi satu batch. Ini adalah kegiatan kriminal," kata Kedutaan Besar Ukraina di Lebanon.
Sementara kekecewaan lainnya diungkapkan Duta Besar Ukraina untuk Israel, Yevgen Korniychuk, di tengah upaya pertahanan Ukraina terhadap serangan Rusia.
Dalam konferensi pers Tel Aviv pada hari Selasa, Korniychuk menyebut bahwa pemerintah Israel tetap berada di zona nyamannya dan menahan diri memberikan bantuan pertahanan minimal kepada Ukraina.
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR