Intisari-Online.com - Pada era Kekaisaran China Kuno, ada 16 Kaisar China selamaera Dinasti Ming.
Dan dari 16 kaisar China itu, ada satu kaisar yangdimahkotai dua kali.
Dia adalahKaisar Yingzong dari eraKekaisaran China Kuno,memerintah 1435–1449 dan 1457–1464.
Kok bisa Kaisar Yingzong memerintah selama dua kali?
Dilansir darichinahighlights.com pada Selasa (21/6/2022), nama lahirKaisar Yingzong adalahZhu Qizhen. Gelar lainnya adalahKaisar Zhengtong.
Dan dia adalahputra Kaisar Xuande dan istri keduanya Permaisuri Sun.
Pada awal pemerintahan Yingzong, Dinasti Ming makmur dan pada puncak kekuasaannya sebagai hasil dari pemerintahan Kaisar Xuande yang cakap.
Tapi karena dia menjadi naik takhta padausia delapan tahun, diamudah dipengaruhi oleh orang lain, terutama kasim Wang Zhen.
Pada awalnya, Wang Zhen dikendalikan oleh ibu ayahnya, Janda Permaisuri Zhang, yang bekerja sama erat dengan tiga menteri dengan nama keluarga Yang.
Namun pada tahun 1442, Permaisuri Zhang meninggal, dan ketiga menteri Yang juga meninggal atau pensiun sekitar waktu itu.
Lalu Kaisar Yingzong mulai sepenuhnya mengandalkan Wang Zhen untuk nasihat dan bimbingan.
Pada usia 21 tahun, pada 1449, Kaisar Yingzong, yang disarankan oleh Wang Zhen, untuk kalah dalam Pertempuran Benteng Tumu melawan Mongol di bawah Esen Taishi (wafat 1455).
Kejadian itu tercatat sebagaisalah satu pertempuran paling memalukan dalam sejarah China.
Bagaimana tidak. Tentara Ming dengan berkekuatan setengah juta orang, dipimpin oleh Kaisar Yingzong dihancurkan oleh pasukan Esen dari Yuan Timur yang diperkirakan berjumlah 20.000 kavaleri.
Dia pun ditangkapoleh pasukan musuh dan itumengguncang kekaisaran sampai ke intinya.
Untukmenenangkan krisis di kekaisaran, adikKaisar Yingzong, Kaisar Jingtai diangkat menjadi kaisar China.
Ini mengurangi status kekaisaran Kaisar Zhengtong dan dia diberi gelar Tàishng Huángdi (kaisar emeritus).
Tapi rupanyaKaisar Yingzong dibebaskan satu tahun kemudian pada tahun 1450.
Namun ketika dia kembali ke China, dia langsung dimasukkan ke dalam tahanan rumah oleh saudaranya selama hampir tujuh tahun.
Dia tinggal di istana selatan Kota Terlarang, dan semua kontak luar sangat dibatasi oleh Kaisar Jingtai.
Puncaknya ketika putraKaisar Yingzongdicopot dari gelar putra mahkota dan digantikan oleh putra Kaisar Jingtai sendiri.
Namun rupanya takdir masih berada di tanganKaisar Yingzong.
Putra Kaisar Jingtai meninggal tak lama kemudian. Sedih karena anaknya meninggal, Kaisar Jingtai jatuh sakit.
Momen ini membuat Kaisar Yingzong memutuskan untuk menggulingkan saudaranya dengan kudeta istana.
Dia berhasilmerebut takhta dari Kaisar Jingtaiyangsedang sakit sampai dia meninggal.
Gelarnya lalu berubah menjadiKaisar Tianshun.
Oleh karenanya, sejarah mencatat dia sebagaiKaisar China ke-6 dan ke-8 dari dinasti Ming.