Dan Turki tetap buntu dalam sengketa wilayah dengan Yunani dan Siprus atas Laut Aegea.
Yunani dan Turki secara tradisional memiliki hubungan yang tegang dalam beberapa masalah, termasuk sengketa klaim batas laut di Mediterania timur yang mempengaruhi hak eksplorasi energi dan hal-hal yang terkait dengan pemerintahan.
Ketegangan mulai meningkat pada tahun 2020 karena tumpang tindih klaim dan hak pengeboran eksplorasi di Laut Mediterania.
Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) yang diklaim oleh Yunani dan Siprus di Laut Mediterania tidak sesuai dengan persepsi dan klaim Turki.
Hal ini mengakibatkan konfrontasi angkatan laut terbatas.
Ketegangan telah berjalan begitu tinggi antara kedua belah pihak sehingga, pekan lalu, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa dia akan berhenti berbicara dengan Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis dan membatalkan pertemuan besar, menuduh Mitsotakis memusuhi Turki.
Sebelumnya, Turki menarik diri dari latihan NATO yang diadakan di Athena.
Ankara juga terus mendesak demiliterisasi pulau-pulau Yunani, yang diam-diam diterapkan oleh pemerintah Mitsotakis saat mengirim sistem senjata ke Ukraina dari cadangan pulau-pulau itu, menurut laporan Greek City Times.
Mengingat persepsi ancaman, Yunani baru-baru ini mengakuisisi jet tempur Rafale dari Prancis dan telah mengumumkan bahwa mereka akan menegosiasikan pembelian jet tempur F-35 dari Lockheed Martin.
Sementara Turki telah memenangkan dukungan Presiden AS Joe Biden untuk pesawat F-16 dan bisa segera membuat pesawat tempur AS untuk meningkatkan armadanya.
Selain itu, Ankara telah meminta AS untuk mempertimbangkan kembali kesepakatan F-35 setelah dibatalkan karena membeli rudal S-400 Rusia.
Sementara itu, Ankara juga sedang membangun jet tempur generasi kelima TF-X dengan penerbangan pertama yang direncanakan untuk beberapa tahun ke depan.
Dengan latar belakang ini, Turki telah mengirimkan sinyal permusuhan ke Yunani dan telah mempersiapkan mitra dekatnya Azerbaijan untuk mendukungnya secara militer jika permusuhan meletus antara dua saingan yang berubah menjadi musuh di wilayah tersebut.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR