Intisari-Online.com - Australia dan sekutu baratnya selalu waspada dengan langkah China di Pasifik.
Sejumlah ahli strategi Barat juga khawatir China mengubah beberapa pulau di Samudra Pasifik menjadi pangkalan militer.
Rencana China di Pasifik semakin tergambar jelas ketika dokumen yang menguraikan proposal Bejing ke negara-negara Pasifik dibocorkan oleh beberapa media.
Melansir RT, Kamis (26/5/2022), rancangan dokumen yang bocor ke pers saat diplomat top negara itu mengunjungi kawasan tersebut mengungkapkan rencana China.
Dokumen tersebutmenggambarkan bahwa China berencana untuk menawarkan kesepakatan ekonomi dan keamanan yang signifikan kepada serangkaian negara Pasifik.
Usulanitu diduga akan datang setelah Beijing menandatangani perjanjian besar dengan Kepulauan Solomon, yang menyebabkan keberatan keras dari Australia dan AS.
Dijuluki "visi pembangunan yang komprehensif," dokumen itu diperoleh AFP dan the Guardian pada hari Rabu.
Dokumen tersebut menjabarkan tawaran bantuan China ke 10 negara pulau kecil.
Selain bantuan jutaan dolar, proposal tersebut juga akan memberikan akses yang lebih besar kepada negara-negara tersebut ke pasar besar China dan meningkatkan kerja sama keamanan, yang memungkinkan Beijing untuk melatih pasukan polisi lokal, misalnya.
Kebocoran dokumen itu bertepatan dengan kunjungan Menteri Luar Negeri China Wang Yi ke beberapa negara kepulauan Pasifik minggu ini, di mana ia diperkirakan akan membahas tawaran yang digariskan dalam rancangan tersebut, menurut AFP.
Outlet berita tersebutmencatat bahwa persetujuan untuk setidaknya beberapa proposal dapat diputuskan selama pertemuan para menteri luar negeri regional di Fiji akhir bulan ini.
Perjalanan Wang mengikuti penandatanganan pakta keamanan bilateral antara China dan Kepulauan Solomon pada bulan April, yang menghadapi kritik keras dari pemerintah Australia dan beberapa sekutu Baratnya.
Pemerintah Partai Buruh yang baru terpilih diAustralia telah berjanji untuk "meningkatkan" kehadirannya sendiri di Pasifik setelah menjadikan China sebagai isu kampanye besar baru-baru ini.
Menteri Luar Negeri Penny Wong akan melakukan perjalanan ke Fiji pada hari Kamis untuk bertemu dengan perdana menteri negara itu.
Wong sebelumnya mengecam pemerintah Scott Morrison karena kelemahannya terhadap Beijing.
Dia mengatakan kesepakatan dengan Solomon terjadi di bawah pengawasan Morrison dan menciptakan "prospek pangkalan China kurang dari 2.000 kilometer dari garis pantai Australia."
Namun, para pejabat China telah berulang kali membantah rencana untuk membangun pangkalan militer di pulau-pulau itu.
Berbicara menyusul laporan tentang rancangan yang bocor, Perdana Menteri Australia Anthony Albanese bersikeras bahwa negaranya “perlu menanggapi,” bersumpah untuk meningkatkan pengeluaran keamanan dan infrastruktur di Pasifik sebesar 350 juta dollar AS.
“Ini adalah upaya China untuk meningkatkan pengaruhnya di kawasan dunia di mana Australia telah menjadi mitra keamanan pilihan sejak Perang Dunia Kedua,” katanya.
Washington, yang juga bereaksi negatif terhadap kesepakatan Solomon, juga memperingatkan negara-negara agar tidak menandatangani kesepakatan "bayangan" dengan Beijing.
Juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price mengklaim mereka (kesepakatan) "mungkin dinegosiasikan dalam proses yang terburu-buru dan tidak transparan."