Intisari-Online.com - Hampir 3 bulan lamanya perhatian dunia banyak tertuju pada perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina.
Perang yang dimulai dengan Rusia melancarkan apa yang disebutnya sebagai 'Operasi MIliter Khusus' pada 24 Februari 2022 itu hingga kini belum berakhir.
Saat mata dunia banyak tertuju pada perang Rusia-Ukraina, siapa sangka terjadi ketegangan antara negara tetangga Indonesia, Australia, dengan China.
Ketegangan kedua negara lantaran kekhawatiran bahwa Beijing mungkin berencana untuk mendirikan pangkalan angkatan laut di Kepulauan Solomon.
Melansir express.co.uk (16/5/2022), Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, diperkirakan akan berkunjung dengan delegasi besar sebagai bagian dari kunjungan yang lebih luas ke sejumlah negara Kepulauan Pasifik, kata sumber pemerintah Australia kepada ABC News.
Perjalanan itu, yang bisa dilakukan paling cepat minggu ini, telah menimbulkan kekhawatiran baru tentang rencana China untuk kawasan tersebut setelah Beijing menandatangani pakta keamanan dengan pemerintah Kepulauan Solomon bulan lalu.
Rancangan pakta itu telah mengirimkan gelombang kejutan di sekitar kawasan Indo-Pasifik ketika diungkapkan pada bulan Maret.
Perjanjian antara Beijing dan pemerintah Solomon akan menjadi perjanjian keamanan bilateral China yang pertama diketahui di Pasifik.
Dokumen yang bocor merujuk pada "kunjungan kapal" China. Hal itu menimbulkan kekhawatiran bahwa pakta tersebut dapat membuka jalan bagi pasukan China dan kapal perang angkatan laut untuk ditempatkan di wilayah tersebut.
Pemerintah Australia khawatir bahwa China akan berusaha untuk mengerahkan kekuatan angkatan laut kurang dari 1.200 mil dari pantai negara itu.
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR